Nilai energi metabolis ransum yang mengandung bungkil inti sawit (BIS) dan enzim pada ayam kampung umur 9 minggu
View/ Open
Date
2003Author
Kurniasari, Parwiastuti
Sumiati
Rahayu H.S, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam kampung adalah ayam lokal yang tersebar di wilayah Indonesia, merupakan hasil domestikasi dari ayam hutan atau jungle fowl yang banyak tersebar di kawasan Bangladesh, Pakistan, India dan Srilangka serta Semenanjung Melayu. Ayam kampung potensial sebagai penghasil daging unggas di Indonesia selain ternak unggas lainnya.
Biaya pakan merupakan komponen terbesar dari biaya operasional usaha pemeliharaan ayam, oleh karena itu harus diusahakan penggunaan bahan pakan lokal yang cukup tersedia dan tetap berkualitas, salah satunya adalah bungkil inti sawit. Bungkil inti sawit (BIS) merupakan hasil ikutan pada proses pemisahan minyak inti sawit yang diperoleh secara kimiawi (ekstraksi) ataupun proses fisik (ekspeller). Untuk memperbaiki dan meningkatkan kecernaan BIS dalam ransum ayam kampung digunakan suatu produk erzim yang mengandung enzim protease, amilase, lipase dan fitase. Hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan kombinasi BIS dengan enzim terhadap nilai energi metabolis pada ayam kampung belum pernah dilaporkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian BIS dan enzim dalam ransum terhadap nilai energi metabolis pada ayam kampung umur 9 minggu.
Materi yang digunakan terdiri atas 19 ekor ayam kampung umur 9 minggu yang diambil secara acak dari 96 ekor ayam yang dipelihara selama 9 minggu. Ransum perlakuan terdiri atas ransum kontrol (R1), R1+ enzim 0,1% (R2), ransum yang mengandung BIS 25% (R3) dan R3+ enzim 0,1% (R4). Ransum disusun berdasarkan Hardjosworo dan Rukmiasih (2000) dengan kandungan energi metabolis 2900 kkal/kg dan protein 15,4%. Peubah yang diamati adalah konsumsi energi, ekskresi energi, energi metabolis semu (EMS), energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMSn), energi metabolis murni (EMM), energi metabolis murni terkoreksi
nitrogen (EMMn), konsumsi nitrogen, ekskresi nitrogen dan retensi nitrogen (RN). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan terdiri atas 1 ekor ayam kampung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (Analyses of Variance/ ANOVA) dan jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (SAS Institute, 1997).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai RN, EMS, EMSn, EMM dan EMMn. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, bahwa ransum yang mengandung BIS 25% tanpa enzim (R3)
dapat diberikan pada ayam kampung.