Potensi pengembangan usahaternak itik alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan
View/ Open
Date
2003Author
Noorahmah, Erva
Moesa, Zulfikar
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Ternak itik merupakan salah satu jenis ternak yang berpotensi untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi, baik sebagai sumber protein hewani maupun sebagai sumber pendapatan tambahan dalam menunjang kebutuhan keluarga. Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan terkenal dengan ternak unggulannya yaitu Itik Alabio.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik usahaternak Itik Alabio dan peranannya dalam meningkatkan pendapatan peternak serta prospek dan strategi pengembangan usahaternak Itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Populasi penelitian ini adalah seluruh peternak di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive, sampel diambil sebanyak 60 orang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis finansial dan analisis SWOT.
Karakteristik peternak Itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai utara meliputi umur peternak, pengalaman beternak dan pendidikan peternak. Manajemen budidaya usakaternak Itik Alabio meliputi kandang yang digunakan adalah kandang panggung, pakan yang diberikan adalah campuran padi, dedak padi, batang rumbia (sagu), ikan kering, keong air tawar (kalembuai) dan pakan pabrik. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja keluarga. Cara pemeliharaan ternak dengan dikurung dan diangon. Pencegahan penyakit dengan vaksin belum dilakukan peternak. Peternak menjual hasil ternaknya ke pasar dan pedagang pengumpul.
Penerimaan usahaternak Itik Alabio merupakan hasil penjualan ternak afkir, telur itik dan telur yang dikonsumsi. Rata-rata penerimaan yang diperoleh peternak adalah sebesar Rp 11.781.079/tahun/peternak. Rata-rata biaya variabel adalah Rp 11.553.376/tahun/peternak. Rata-rata biaya tetap adalah 179.032/tahun/peternak. Rata-rata pendapatan yang diperoleh peternak adalah Rp 48.671/tahun/peternak ditambah biaya tenaga kerja yang diperhitungkan (tidak tunai) yaitu sebesar Rp 2.058.600/tahun/peternak. Jadi rata-rata pendapatan tenaga kerja keluarga peternak adalah Rp 2.107.271/tahun/peternak. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4770]
