Pemanfaatan ekstrak tembakau komersial (Nicotiana tabacum) sebagai pengganti potasium sianida dalam penangkapan ikan hias dan pengaruhnya terhadap anemon piring (Heteractis magnifica)
View/ Open
Date
2003Author
Koesdiana, Romy Dwi
Ibrahim, Bustanil
Suwandy, Ruddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan penangkapan dan perdagangan ikan hidup di Indonesia dianggap bermasalah karena sebagian besar pengusaha ikan hidup di Indonesia menggunakan racun-bius yang membahayakan lingkungan dalam menangkap ikan. Sianida merupakan racun yang paling populer digunakan dalam penangkapan ikan hidup seperti kerapu, napoleon, serta berbagai jenis ikan hias yang hidup di perairan karang.
Undang-Undang Perikanan No. 9 tahun 1985 telah melarang penggunaan sianida, karena berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sianida selain membahayakan ikan yang ditangkap, juga memberikan dampak negatif bagi ekosistem laut. Penggunaan sianida juga dapat membunuh ikan-ikan lain dan koloni karang di sekitarnya, termasuk membunuh larva dan telur ikan. Namun penggunaan sianida masih saja dilakukan oleh masyarakat nelayan penangkap.
Penelitian untuk menemukan bahan pembius lain yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti sianida perlu dilakukan. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah tembakau. Nikotin adalah suatu senyawa alkaloid pada tembakau dan pernah diteliti mampu menjadi pestisida alami untuk membasmi ikan predator di tambak udang (Taurusman, 1996). Berdasarkan hal ini, diduga pada konsentrasi tertentu larutan tembakau dapat memingsankan ikan-ikan karang di perairan sehingga dapat menggantikan peran sianida.
Collections
- UT - Aquaculture [2038]