Evaluasi zat makanan onggok hasil fermentasi yang disuplementasi dengan urea dan zeolit
View/ Open
Date
1996Author
Siswoko
Laconi, Erika Budiarti
Wiryawan, Komang G.
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan onggok yang merupakan limbah pembuatan tepung tapioka saat ini cukup melimpah. Salah satu upaya memanfaatkan onggok adalah sebagai pakan, akan tetapi kandungan proteinnya masih rendah dan kandungan serat kasar yang cukup tinggi. Untuk menangani hal ini, dapat dilakukan suatu pengolahan dengan menggunakan teknologi fermentasi. Dalam proses fermentasi, kapang memerlukan urea sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhan dan perkembangannya, dan zeolit sebagai pensuplai mineral yang dibutuhkan kapang serta menyerap amonia yang dihasilkan urea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi zat makanan onggok terfermentasi dan menentukan taraf penggunaan urea dan zeolit yang optimal.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan IPB mulai bulan November 1995 sampai dengan Maret 1996. Bahan utama yang digunakan adalah onggok, sedangkan mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi adalah Aspergillus niger dengan waktu inkubasi selama 6 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 4x4 dengan tiga ulangan, dimana faktor perlakuan pertama yaitu penambahan urea dengan taraf 0, 3, 6, 9% dan faktor perlakuan kedua yaitu penambahan zeolit dengan taraf 0, 2.5, 5, 7.5%. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam dan jika berbeda nyata selanjutnya dilakukan uji dengan metode Duncan.
Peubah yang diukur dalam penelitian ini meliputi kadar Bahan Kering, Kadar Abu, Protein Murni, Serat Kasar, Lemak Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan urea meningkatkan kandungan serat kasar, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan protein murni, BETN dan lemak kasar. Sedangkan penambahan zeolit meningkatkan kandungan abu dan menurunkan kandungan BETN, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan protein murni, serat kasar dan lemak kasar. Interaksi urea dan zeolit memberikan pengaruh yang sangat nyata pada kandungan serat kasar, nyata pada kandungan protein murni dan BETN serta tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan abu dan lemak kasar. Sehingga untuk mendapatkan fermentasi onggok dengan kandungan zat makanan yang baik, dengan memperhatikan perubahanan kandungan zat makanan onggok di atas, belum bisa ditentukan kombinasi perlakuan urea dan zeolit yang optimal.