Show simple item record

dc.contributor.advisorPiliang, Wiranda G.
dc.contributor.advisorSukria, Heri Ahmad
dc.contributor.advisorMaryam, Romsyah
dc.contributor.authorSengngeng, Andi
dc.date.accessioned2024-05-30T07:33:56Z
dc.date.available2024-05-30T07:33:56Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152413
dc.description.abstractKerusakan lemak dan cemaran toksin dalam ransum merupakan salah satu penyebab utama turunnya nilai nutrisi ransum. Terlebih lagi keadaan iklim Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan faktor yang sangat menunjang proses kerusakan tersebut. Rempah-rempah yang tumbuh banyak di Indonesia seperti kunyit, diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba sehingga memberikan sifat pengawetan pada makanan. Akan tetapi penggunaannya masih didasarkan pada kebiasaan sehingga belum diketahui secara pasti kemampuannya sebagai bahan pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemakaian bubuk kunyit terhadap ketengikan dan kandungan aflatoksin dalam ransum selama penyimpanan. Penyimpanan ransum dilakukan di Laboratorium Penelitian PAU Ilmu Hayat, IPB dan analisis kimia dilakukan di Balai Penelitian Veteriner, Balai Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor dan di Pusat Pengembangan dan Teknologi Pangan, IPB pada bulan Maret sampai Juni 1996. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial 5 x 4 dengan 3 ulangan, yaitu 5 taraf perlakuan antioksidan (tanpa antioksidan/kontrol; 0,02 persen BHT; 0,2 persen kunyit; 0,4 persen kunyit dan 0,6 persen kunyit) dan 4 periode penyimpanan (0,2,4 dan 8 minggu) dengan peubah yang diukur adalah bilangan peroksida, bilangan thiobarbituric acid (TBA), lemak kasar, protein kasar dan aflatoksin total. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kunyit memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan bilangan peroksida, lemak kasar dan aflatoksin total. Lama penyimpanan juga memperlihatkan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap bilangan peroksida, lemak kasar dan aflatoksin total ransum. Sedangkan interaksi antara jenis antioksidan dan lama penyimpanan mempengaruhi kandungan aflatoksin total ransum dengan sangat nyata (P<0.01). Dengan demikian, penambahan kunyit dapat menghambat kerusakan lemak dan menghambat produksi aflatoksin pada ransum selama penyimpanan. Dosis bubuk kunyit yang memberikan hasil terbaik pada penelitian ini adalah 600gram/100 kg ransum.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcChickenid
dc.titleBubuk kunyit (Curcuma domestica) sebagai antioksidan dan antitoksin alami dalam ransum ayam rasid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record