Budidaya Tanaman Kelapa Hibrida (MYD X WAT) Di Perkebunan Bergen, PT Perkebunan X Lampung
View/ Open
Date
1981Author
Mokhtar, Mimy Moenirah
Mansyur, Avief
Nurisyah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya tanaman kelapa (Cocos nucifera Linn), hingga saat ini masih memegang peranan penting dalam kehidup
pan dan perekonomian rakyat. Dalam kaitannya dengan pendapatan nasional selama 1960-1969, hasilnya paling sedikit 2% dari Produk Nasional Bersih dan rata-rata 30% dari
komoditi komersial. Sampai dengan tahun 1973 tercatat
sebagai komoditi yang masih memberikan sumbangan devisa
yang cukup.1) Disamping ekspor, konsumsi lokal cukup
tinggi berupa ± 75% lemak dan 8% protein bagi gizi rakyat.
Luas areal tanaman kelapa tahun 1977 adalah 2 085 307 hektar dengan jumlah 229 384 000 pohon. Tanaman belum menghasilkan yang berumur 1-7 tahun diperkirakan 24 138 000 pohon (10%). Kemudian tanaman menghasilkan yang berumur 8-60 tahun sekitar 166 087 000 pohon (72%) dan tanaman yang sudah tidak menghasilkan sekitar 39 159 000 polion (18%).2) Produksi kelapa di Indonesia dewasa ini sangat rendah diperkirakan hanya 7 kuintal kopra/ha/tahun (Anonim, 1977). Produksi yang rendah ini disebabkan karena jenisnya bukan jenis unggul, adanya serangan hama dan penyakit, teknik budidaya belum sempurna dan sebagian besar tanaman sudah tua. ...