| dc.description.abstract | Kulit biji kakao merupakan hasil limbah industri per- kebunan yang tersedia cukup banyak yaitu 120.278,6 ton pada tahun 1990, dan menurut hasil analisa laboratorium mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik (Protein 14,5 16,6%), tetapi limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor pada awal bulan Januari sampai akhir Februari 1993.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh infor- masi mengenai pengaruh pemberian kulit biji kakao dalam ransum terhadap bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas, bobot hati dan rempela serta persentase hati dan rempela ayam buras jantan dan ayam ras jantan petelur.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah jenis ayam yaitu ayam buras jantan dan ayam ras jantan petelur umur 10 minggu. Jumlah ayam yang digunakan 48 ekor, dengan jumlah masing- masing jenis ayam adalah 24 ekor. Faktor kedua adalah taraf pemberian kulit biji kakao dalam ransum yaitu 0, 10, dan 20% dari total ransum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan baik jenis ayam maupun taraf pemberian kulit biji kakao dan interaksinya terhadap bobot hidup, bobot karkas, bobot hati dan rempela serta persentase hati dan rempela tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Interaksi antara taraf pemberian kulit biji kakao dengan jenis ayam terhadap persentase bobot karkas menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), tetapi tidak berbeda nyata untuk perlakuan jenis ayam dan taraf pemberian kulit biji kakao.... | id |
