Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyudi
dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.authorFarchan
dc.date.accessioned2024-05-23T13:28:10Z
dc.date.available2024-05-23T13:28:10Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151478
dc.description.abstractPT. Indosepamas Anggun adalah sebuah pabrik sepatu olahraga yang berlokasi di komplek Indosemen, Citeurup, Bogor. Perusahaan tersebut menempati areal seluas 5 hektar dan mempunyai kapasitas produksi terpasang 6 lini perakitan atau ekuivalen dengan 2,7 juta pasang sepatu Polahraga per tahun. lang Hasil produksi PT. Indosepamas Anggun 100 persen di ekspor sesuai dengan pesanan pemegang merek (made to order), dengan pasar utama Amerika Serikat dan Eropa (Inggris, Jerman dan negara lainnya). Produk sepatu Bolahraga tersebut mempunyai kualitas tinggi. Pada saat sekarang, pihak manajemen PT. Indosepamas Anggun belum memikirkan secara serius penanganan pasar domestik, karena sudah ada merek-merek lokal tertentu yang mendominasi pasar dan pertimbangan daya beli masyarakat Indonesia yang masih lemah. Hal yang menarik untuk dianalisis adalah, bagaimana kondisi perusahaan dan strategi untuk menghindari keter- Egantungan pasar serta alternatif strategi pemasaran apa yang harus dilakukan. Maka tujuan geladikarya ini adalah, Funtuk: 1) mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, 2) mengetahui potensi pasar dalam negeri dan hasil ekspor PT. Indosepamas Anggun, 3) menganalisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dan 4) merumuskan alternatif strate- gi pemasaran. Untuk menjawab tujuan tersebut dipakai pendekatan kasus dan data diperoleh dengan wawancara serta memberi kuesioner kepada ahli persepatuan, asosiasi, Instansi yang relevan dan lain-lain. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara deskriptif dan dilengkapi dengan analisis SWOT serta analisis industri. Data jumlah penduduk pada tahun 1992 adalah 186.042.700 jiwa dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,75 per tahun. Perkiraan total konsumsi pada saat itu sebesar 143.478.951, dengan demikian konsumsi sepatu olah raga per kapita adalah 0,77. Diperkirakan pada tahun 1993 tingkat pemakaian per kapita penduduk meningkat sebesar 0,03 per penduduk, yaitu perkapita menjadi sebesar 0,80 pers tahun (dibulatkan), maka permintaan konsumsi sepatu akan menjadi 151.308.480 pasang. Selanjutnya dapat di- proyeksikan konsumsi sepatu olahraga pada tahun 1997 mencapai 185.279.076 pasang atau rata-rata konsumsi terja- di peningkatan sebesar 5,18% per tahun. Hal ini merupa- kan peluang pasar yang sangat besar bagi industri sepatu elahraga, apalagi didukung pula dengan tingkat pendapatan Berta pertumbuhan ekonomi yang selalu meningkat setiap tahunnya (rata-rata 6) Palis Pada saat ini, di Indonesia terdapat lebih kurang 256 buah pabrik sepatu olahraga, baik yang besar maupun yang bersifat industri rumahan. Data produksi sampai dengan tahun 1992 perkembangan produksi sepatu olahraga di Indo- hesia mengalami peningkatan yang cukup besar, yaitu rata- Tata 28,72% per tahun. Pada tahun 1992 produksi sepatu olahraga sebanyak 239.575.000 pasang, sedangkan kapasitas terpasang seluruh pabrik sebesar 405.277.150 pasang, berarti kapasitas yang digunakan masih rendah (59,2%). Pada saat yang sama terjadi ekspor sepatu olahraga sebesar 61.885.000 pasang dan Impor sebesar 1.494.000 pasang. Dengan demikian pasokan sepatu olahraga untuk pasar lokal (domestik) adalah sebesar 179.184.000 pasang. Perkembangan pasokan rata-rata merupakan potensi pasar Homestik sebesar 23,91 (cukup tinggi). PT. Indosepamas Anggun dalam perjalanan usahanya mendapatkan hasil penjualan rata-rata 52,54 %, berarti tingkat kepercayaan kepada dunia luar sangat menggembira- kan. Hal ini menunjukkan cukup berpengalaman dan mampu membaca presepsi pelanggan. Data penjualan pada tahun 1993 sebesar 3.187.371 pasang dengan nilai 37,006,129 US$, berarti ada kenaikkan volume penjualan sebesar 13,93% dan perolehan dalam US$ meningkat sebesar 25.20%. Data-data ini makin menunjuk- kan kemampuan produk untuk bersaing dengan para pesaing pada pelanggan yang sama. Setelah melihat hasil empat kelompok strategi dan menganalisis kembali hasil seluruh alternatif strategi ke analisis SWOT dari PT. Indosepamas Anggun, maka alternatif Epilihan yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk masa yang akan datang adalah pengembangan pasar baik melalui segmen pasar domestik maupun pada segmen pelanggan baru. Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu strategi pertumbuhan yang sesuai dan mudah dilaksanakan serta beresiko rendah. Dalam hal ini perlu dipertimbang- kan mencari segmen baru dan menengok dari pasar Interna- sional (global) ke pasar domestik. Pengertian segmen baru, dapat diterjemahkan untuk berusaha merancang dan melihat pasar domestik, sepanjang tidak ada masalah dari Pemesan yang sudah ada.. Hal lain yang dapat direkomendasikan adalah memberi perhatian khusus kepada keterkaitan Segmenting-Targeting- Positioning atau dikenal dengan strategi pasar modern "STP". Bentuk integrasi tersebut sangat tepat untuk "Pasar Penyesuaian" (Customized Marketing). Hasil analisis daya tarik industri berdasarkan ling- kungan industri pada saat ini adalah tinggi (skor 3,27) dan lima tahun kemudian kondisi daya tarik industri juga Etinggi (skor 3,25). Kondisi tersebut sangat dipengaruhi Foleh faktor penghalang masuk dan peranan pemerintah. Hasil daya tarik industri (lingkungan makro) yang diperoleh pada saat ini adalah tinggi (skor 3,67) dan lima tahun kemudian dinilai tinggi pula, yaitu sebesar 4,62. Dengan demikian, kalau dikaji lebih jauh peranan lingkun- Egan jauh sangat menentukan menarik tidaknya industri sepatu olahraga yang berdasarkan pesanan (merek terkenal) seperti yang dilakukan oleh PT. Indosepamas Anggun. Daya tarik industri sepatu olah raga yang menarik ini sangat menjanjikan untuk investasi kepada industri sepatu olahraga, hal ini didukung adanya informasi lain dari sepatu olahraga. Informasi tersebut antara lain, kontri- busi ekspor sepatu olahraga pada tahun 1993, adalah sebe- sar 73,85% dari total ekspor alas kaki, ekspor sepatu olahraga tidak terpengaruh dengan adanya isue Dumping dan posisi ekspor sepatu menempati urutan ke tiga dari seluruh ekspor non-migas. dst....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleAnalisis Strategi Pasar Produk Sepatu Olah Raga Pada Pt. Indosepamas Aggunid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis Strategi Pasarid
dc.subject.keywordSepatu Olahragaid
dc.subject.keywordPT. Indosepamas Anggunid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record