dc.description.abstract | Sebagai badan usaha milik negara KIPKJ mempunyai tujuan ganda yaitu
menciptakan keuntungan dan memperluas lapangan kerja serta melaksanakan
program Pemerintah dalam pembangunan disktor industri untuk kepentingan
masyarakat banyak. Dengan tujuan ganda tersebut maka secara tidak
langsung perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan
perusahannya, namun
tidak berarti manajemen IPKJ hanya sekedar
mengoperasikan usahanya tanpa ada perencanaan dan pengendalian. Dengan
adanya tujuan menciptakan keuntungan dan target yang diberikan oleh unit
diatasnya maka manajemen harus menyusun perencanaan dan pengendalian
guna merealisir target tersebut.
Laba bersih yang diperoleh tahun 1995 sebesar Rp.1.371.174.718,- dan untuk tahun 1996 ditargetkan menjadi Rp.1.439.733.454,- atau naik sebesar 5%, titik impas terjadi pada saat penjualan mencapai Rp.5.080.653.951, atau 1.541,271 m³ dengan MOS Rp.7.977.320.627,- atau 61,09%. Dalam rangka merealisir target laba pada kondisi biaya tetap, harga jual per-m³ dan biaya variable per-m³ tidak berubah, maka anggaran penjualan yang harus dicapai sebesar Rp. 13.456.836.740,- dengan volume produksi 4.082,275 m³.
Dengan asumsi rata-rata inflasi pertahun 7% maka apabila biaya variable per-m³ dan biaya tetap diproyeksikan naik sebesar 7%, maka titik impas akan tercapai pada tingkat penjualan sebesar Rp.8.202.658.020, atau 2.488,364 m³. Dengan informasi titik impas saja bagi manajemen belum cukup untuk mengambil keputusan dan melakukan langkah-langkah dalam merealisir target laba. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui berapa anggaran penjualan yang harus dicapai dan berapa batas aman penurunan penjualan. Apabila dihitung ternyata untuk mencapai target laba perusahaan harus apat merealsir penjualan sebesar Rp.20.841.229.299,- atau 6.322,410 m³ dengan MOS 60,64% senilai Rp.12.638.571.279,-...dst. | id |