Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnamurthi, Y. Bayu
dc.contributor.advisorMaulana, Agus
dc.contributor.authorWidiwardhono, Aryo
dc.date.accessioned2024-05-23T10:52:09Z
dc.date.available2024-05-23T10:52:09Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151409
dc.description.abstractIndustri kembang gula merupakan salah satu industri yang sudah sejak lama ada di Indonesia dimana terdapat beberapa perusahaan yang dominan dan banyak lainnya yang masih kecil. Industri ini mengalami pertumbuhan rata-rata yang cukup tinggi yakni sebesar 21,3 persen per tahun. Walaupun sempat menurun pada tahun 1996, diperkirakan pada tahun-tahun mendatang pasar kembang gula akan kembali membaik. Membaiknya pasar kembang gula ternyata tidak meningkatkan semua penjualan perusahaan dalam industri. PT. Trebor Indonesia, sebuah perusahaan kembang gula yang sudah ada sejak lama, mengalami penurunan pangsa pasar berturut-turut selama sejak Tahun 1992 hingga Tahun 1996. Bahkan pada Tahun 1996 penjulan mengalami penurunan sangat tajam sebesar 28,60 persen. Kinerja yang kurang memuaskan tersebut menyebabkan perlunya PT. Trebor Indonesia merumuskan strategi bisnis yang tepat dalam menghadapi perubahan lingkungan yang semakin cepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, geladikarya ini bertujuan untuk: (1) menganalisis intensitas persaingan, daya tarik dan tahapan siklus hidup industri kembang gula di Indonesia, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dasar dan kelemahan utama perusahaan serta posisi bersaing perusahaan, dan (3) Merumuskan alternatif strategi bisnis yang dapat diterapkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Analisis difokuskan pada bisnis kembang gula PT. Trebor Indonesia, sedangkan implementasi dari rumusan strategi bisnis akan menjadi kewenangan sepenuhnya perusahaan. Dari berbagai alternatif alat analisis yang ada, alat analisis yang selanjutnya digunakan berdasarkan berbagai pertimbangan adalah Analisis Deskriptif, Porter's Five Forces Model, Evaluasi Faktor-Faktor Internal (Matriks IFE) dan Matriks Portofolio Siklus Hidup. Geladikarya ini menggunakan metode studi kasus dengan pertimbangan adanya ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan PT. Trebor Indonesia sebagai lokasi geladikarya. Data penelitian primer diperoleh antara lain melalui pengamatan langsung, dokumen perusahaan dan pengisian kuesioner kepada sepuluh responden khusus untuk analisis industri dan persaingan. Data penelitian sekunder lain yang mendukung analisis diperoleh dari berbagai lembaga maupun institusi yang relevan. Hasil analisis internal perusahaan menunjukkan bahwa faktor-faktor kekuatan dasar yang dimiliki perusahaan adalah: (1) memiliki jumlah variasi kembang gula terbanyak, (2) memiliki image yang baik sebagai produsen kembang gula berkualitas, (3) memiliki pangsa pasar yang relatif cukup besar dibandingkan banyak perusahaan lain, (4) memiliki pengalaman selama lebih dari 25 tahun dalam industri kembang gula dan (5) produk PT. Trebor Indonesia masih merupakan produk standar di kebanyakan maskapai penerbangan domestik...dst.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Strategiid
dc.titleFormulasi Strategi Bisnis Kembang Gula Pt. Trebor Indonesia, Jakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordManajemen Strategiid
dc.subject.keywordPT. Trebor Indonesiaid
dc.subject.keywordKembang Gulaid
dc.subject.keywordAnalisis Deskriptifid
dc.subject.keywordPorter Five Forces Modelid
dc.subject.keywordMatriks IFEid
dc.subject.keywordMatriks Portofolio Siklus Hidupid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record