Show simple item record

dc.contributor.advisorGumbira-Sa'Id, Endang
dc.contributor.advisorHermawan, Aji
dc.contributor.authorTuhfah, Ahmad
dc.date.accessioned2024-05-23T10:05:52Z
dc.date.available2024-05-23T10:05:52Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151352
dc.description.abstractKondisi perdagangan buah-buahan lokal Indonesia berada dalam kondisi yang terpuruk, karena kalah bersaing dengan buah-buahan impor. Penyebab kekurang mampuan persaingan dengan buah impor antara lain kurangnya dukungan kebijaksanaan pemerintah, lemahnya kontinyunitas produksi, rendahnya kualitas produksi yang berawal dari bibit yang kurang baik, sampai rendahnya minat swasta untuk investasi dibidang buah- buahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji teknologi yang tepat untuk menghasilkan bibit tanaman buah-buahan dalam skala ekonomi dan industri, mengetahui apakah wilayah studi sesuai untuk pengembangannya, dan mengetahui kelayakan usaha dari industri bibit buah-buahan tersebut. Pengkajian yang dilakukan meliputi analisis teknis teknologis, analisis pasar dan penasaran, analisis organisasi dan manajemen, analisis dampak lingkungan, analisis sosial ekonomi dan analisis finansial. Pengkajian teknis teknologis dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap teknik-teknik pembibitan vegetatif, yaitu kultur jaringan, cangkok, penyambungan (grafting), okulasi dan stek (cutting). Penilaian aspek teknis teknologis dilakukan dengan memberikan skoring terhadap masing-masing teknik pembibitan kultur jaringan dimana diperoleh hasil nilai kultur jaringan 23, cangkok 21, penyambungan 19, okulasi 19, dan stek 20. Memperhatikan hasil penilaian tersebut, teknik kultur jaringan adalah teknik pembibitan vegetatif yang direkomendasikan dipakai untuk memproduksi bibit buah-buahan, sedangkan teknik lainnya digunakan untuk menunjang teknik-teknik lainnya. Dari analisis pasar dan pemasaran, dengan memperhatikan data ekspor dan impor buah-buahan, serta kebijaksanaan pemerintah, baik melalui Departemen Pertanian maupun Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, maka peluang untuk pemasaran bibit buah- buahan Indonesia cukup besar. Hal ini terlaksana dengan adanya pembukaan areal produksi baru di luar Pulau Jawa, kebijaksanaan Perusahaan PT Pecconina Baru untuk membuka perkebunan buah-buahan dan kawasan pariwisata, dan adanya kemauan pihak swasta untuk investasi di bidang perkebunan buah-buahan. Pasar yang dapat menyerap produksi bibit buah-buahan ini dari tahun pertama sampai tahun ke sepuluh diperkirakan 140.000 sampai 523.000 batang. Analisis terhadap aspek finansial, meliputi jumlah dana yang diperlukan untuk memulai bisnis tersebut, yaitu kelayakan investasi yang meliputi penilaian terhadap Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return, Pay Back Period, dan Analisis Sensitivitas. Dari analisis finansiat tersebut didapat nilai NPV Rp. 849.252.638,-, IRR 22,87 %, B/C Ratio 1,5166, dan pay back period 4,22, yang berarti proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Dilain pihak analisis sensitivitas dilakukan dengan skenario harga jual naik 10%, biaya produksi naik 10%, dan harga jual produk turun 10%. Dari perhitungan skenario pertama sangat layak untuk dilaksanakan karena semua parameter nilai berada diatas standar yang ditetapkan, demikian juga halnya pada skenario kedua masih layak untuk dilaksanakan. Sedangkan pada skenario ketiga nilai NPV diatas nol yaitu Rp. 511.579.473, dan B/C Ratio 1,3112 dan nilai IRR 21,04% masih layak untuk dilaksanakan. Dari analisis yang dilakukan terhadap aspek-aspek tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Teknologi yang akan digunakan untuk penyiapan bibit adalah teknik kultur jaringan dengan dukungan dari teknik-teknik lainnya, (2) Prospek industri pembibitan vegetatif kultur jaringan cerah, dan (3) Proyek layak dilaksanakan. Namun demikian beberapa hal perlu mendapat perhatian dari penelitian ini yaitu: (1) Karena teknologi tersebut relatif baru, maka dalam perlaksanaannya memerlukan tingkat ketelitian dan kehati-hatian dalam pengelolaannya, (2) Perlu pelatihan karyawan yang terus menerus, (3) Untuk pengembangan produk dan teknologi perlu dijalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang menguasai teknik pembibitan kultur jaringan, misalnya Institut Pertanian Bogor, (4) Dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek ini nantinya agar melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah di lokasi tersebut berada, dan (5) Untuk meningkatkan kepercayaan calon pembeli terhadap bibit yang dijual, agar dibuat kebun percontohan sebelum kebun buah-buahan yang akan dibuat dilaksanakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Teknologiid
dc.titleIdentifikasi Teknologi dan Perencanaan Industri Bibit Tanaman Buah-Buahan Di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Sumatera Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIdentifikasi Teknologi dan Perencanaanid
dc.subject.keywordBibitid
dc.subject.keywordIndustriid
dc.subject.keywordBuah buahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record