Kajian Pemanfaatan Limbah Kayu Melalui Teknologi Bebas Limbah Di Pt. International Timber Corporation Indonesia
View/ Open
Date
1998Author
Nurendah, Yulia
Gumbira-Sa'Id, Endang
Syah, Hamdani M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu sektor yang sangat potensial untuk menopang perolehan devisa non migas di Indonesia adalah sektor kehutanan, khususnya dari pengolahan kayu. Dari aspek ekonomi, kayu memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan devisa, karena merupakan komoditas utama andalan ekspor non minyak dan gas bumi. Hasil perolehan devisa dari ekspor plywood, sawn timber, pulp dan kertas, moulding, dan lain sebagainya untuk Pelita V adalah sebesar US 25,3 Milyar, dan untuk Pelita VI sebesar US 37,6 Milyar. Selain itu, pemerintah juga memperoleh penerimaan yang cukup besar dari pajak. Perkembangan teknologi perkayuan pasca booming kayu yang sangat pesat, selain mendongkrak pamor kayu, juga memacu adanya upaya untuk memanfaatkan secara maksimal setiap potong kayu yang ada, bahkan telah dipikirkan bagaimana memperkecil jumlah limbah. Hal ini diupayakan karena pemanfaatan sumber daya alam harus senantiasa memikirkan kelestariannya, dengan harapan generasi mendatang dapat ikut menikmati hasilnya dengan baik. Selain itu masalah lingkungan sangat berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan bisnis/perdagangan internasional dan terdapatnya kecenderungan bahwa perdagangan internasional dewasa ini semakin dipengaruhi oleh pertimbangan lingkungan. Maka hal lain yang menjadi dasar pemikiran adalah pemanfaatan kayu sebagai hasil hutan tidak terlepas dari masalah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Penerapan teknologi perkayuan pun sudah seharusnya menaruh perhatian yang cukup besar dalam hal pengelolaan limbah kayu. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk memperkecil jumlah limbah, tidak saja dengan jalan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi, tetapi juga dengan mengolah limbah itu sendiri
Collections
- MT - Business [1046]