dc.description.abstract | Pelaksanaan geladikarya dilakukan di PT. Mitra Rajawali Banjaran, suatu perusahaan yang memproduksi karet KB (kondom). Sebagai bahan baku utama digunakan lateks pekat dengan standard mutu yang lebih ketat dibandingkan dengan lateks pekat yang lazim diperdagangkan.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Mitra Rajawali Banjaran adalah kurangnya pasokan bahan baku lateks pekat mutu kondom dari propinsi Jawa Barat, sehingga terjadi iddle capacity bagi pabrik. Tujuan geladikarya ini adalah menganalisis sistem dan biaya pengadaan bahan baku lateks pekat pada PT. Mitra Rajawali Banjaran, sehingga dapat ditentukan pemasok terbaik di luar Jawa Barat.
Geladikarya ini merupakan suatu studi kasus, dimana dilakukan analisis sistem pengadaan bahan baku lateks pekat, analisis perilaku biaya, dan analisis biaya dan keuntungan.
Dari analisis sistem pengadaan bahan baku lateks pekat, dijumpai beberapa kelemahan sistem pengadaan lateks pekat pada PT. Mitra Rajawali Banjaran, antara lain:
Kurangnya kemampuan pemasok dalam meyediakan jumlah lateks pekat yang dibutuhkan.
Tidak adanya lembaga independen yang berwewenang untuk menentukan spesifikasi mutu lateks pekat yang dihasilkan pemasok.
Tidak adanya perusahaan asuransi yang bertanggung jawab terhadap resiko pengangkutan lateks pekat dari pemasok ke PT. Mitra Rajawali Banjaran. | id |