Analisis Kebijakan Struktur Modal dan Pengaruhnya Terhadap Posisi Keuangan dan Kinerja Perusahaan Sewa Guna Usaha Pt X""
Abstract
Sewa guna usaha merupakan alternatif pembiayaan investasi yang sedang berkembang pesat di Indonesia saat ini. Pemerintah Indonesia mengatur usaha ini terpisah dari lembaga perbankan, yaitu melalui perusahaan pembiayaan dan hingga akhir tahun 1995 sudah tercatat sebanyak 254 perusahaan pembiayaan di Indonesia. PT."X" adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh bank pemerintah terkemuka di Indonesia dengan kegiatan utamanya dibidang investasi sewa guna usaha. Sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa perusahaan pembiayaan ini dilarang menarik dana secara langsung dari masyarakat, oleh karena itu kebutuhan modal PT."X" diperoleh dari pinjaman (debt capital) dan modal sendiri (equity capital).
Indikasi masalah yang terlihat di perusahaan PT. "X" adalah adanya perubahan struktur modal yang bervariasi setiap tahunnya, dimana tahun 1993 dan 1994 sumber modal yang berasal dari pinjaman memiliki proporsi yang dominan, yaitu di atas 80% dan semuanya merupakan pinjaman jangka pendek. Pada tahun 1995, terjadi perubahan, selain pinjaman jangka pendek perusahaan juga memanfaatkan pinjaman jangka panjang, proporsi modal sendiri naik menjadi 29,72%. Pada tahun 1996, proporsi pinjaman tersebut cenderung menurun dan didominasi oleh pinjaman jangka panjang, sedangkan proporsi modal sendiri meningkat menjadi 51,10%. Penentuan struktur modal tersebut sangat tergantung kepada kebijakan manajemen perusahaan. Untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut sudah memperhitungkan struktur modal yang optimum, maka diperlukan penelitian terhadap kebijakan struktur modal PT."X" serta pengaruhnya terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang dijadikan dasar pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menentukan kebijakan struktur modalnya, melakukan analisis terhadap kinerja dan kondisi keuangan perusahaan akibat adanya kebijakan perubahan struktur modal serta menentukan langkah-langkah yang harus diambil manajemen dalam penetapan struktur modal yang optimum, yaitu struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata (average cost of capital). ...dst.
Collections
- MT - Business [1040]