| dc.description.abstract | Seiring dengan makin bergemanya semangat back to nature, banyak orang di seluruh dunia kini makin menggemari produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksinya tidak merusak pelestarian alam. Peluang ini ditangkap oleh banyak perusahaan kosmetika untuk dapat menghasilkan produk kosmetika yang mengandung bahan alami dan sedikit mengandung bahan kimiawi, namun diproses secara modern. Kondisi tersebut menimbulkan persaingan yang ketat diantara produsen, sehingga mereka dituntut untuk dapat menerapkan strategi yang tepat. Persaingan sudah dimulai dari penentuan segmen pasar yang akan digarap. Penentuan segmentasi yang tepat berarti produsen telah selangkah di depan kompetitor lainnya, karena dengan segmentasi yang tepat produsen dapat menyediakan produk yang tepat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Ini didorong oleh kecenderungan pemasaran saat ini yang selalu berorientasi pada konsumen (consumer oriented).
Tantangannya sekarang adalah bagaimana perusahaan mengidentifikasikan segmen pasar yang paling menarik untuk dilayani dengan efektif, mengingat persaingan yang semakin ketat dan luas dalam dunia bisnis produk kosmetika khususnya kosmetika tradisional. Oleh karena itu, pokok permasalahan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana PT. Mustika Ratu menerapkan strategi segmentasi agar produk kosmetiknya dapat melayani dan memuaskan konsumennya di setiap segmen pasar.
Guna menjawab pertanyaan di atas, maka dilakukan penelitian di PT.Mustika Ratu Jakarta yang di mulai pada bulan Juli - Agustus 1999. Adapun tujuan penelitian yaitu 1) Mengkaji strategi segmentasi pasar produk kosmetika yang telah dilakukan PT. Mustika Ratu, 2) Mengkaji karakteristik segmen pasar untuk kosmetika berdasarkan karakteristik demografi dan psikografi, 3) Menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi konsumen memilih produk kosmetika PT. Mustika Ratu, 4) Menyusun saran alternatif strategi penggarapan segmen pasar PT. Mustika Ratu.
Metode geladikarya ini adalah studi kasus pada PT.Mustika Ratu dengan riset pasar terbatas terhadap 76 orang konsumen pengguna kosmetik di kota Bogor. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan cara convenience/accidental sampling. Jenis data yang dipergunakan merupakan data kualitatif. Data diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui beberepa cara, seperti observasi langsung di kantor pusat perusahaan, wawancara dengan disertai kuesioner terhadap responden pengguna kosmetika, wawancara dengan pihak manajemen perusahaan dan studi perpustakaan.
Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa dengan menggunakan alat analisis STP (segmentation, targeting, dan positioning) dan marketing mix. Hasil analisis STP dan marketing mix berupa variabel-variabel karakteristik, di bahas untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan segmen pasar yang tepat dan efektif. Strategi segmentasi yang digunakan berdasarkan karakteriktik demografi dan psikografi. Dari analisis segmentasi perilaku konsumen berdasarkan karakteristik demografi, psikografi dan dihubungkan dengan perilaku konsumen terhadap pemilihan kosmetika maka akan terlihat profil dari perilaku konsumen kosmetika Mustika Ratu.
Berdasarkan karakteristik demografi, 100% konsumen kosmetika Mustika Ratu adalah wanita, dimana 58,33% berusia antara 21-25 tahun. 86,11% konsumen Mustika Ratu berstatus belum menikah dan 13,89% sudah menikah. 50% konsumen Mustika Ratu berpendidikan setingkat Sarjana, 27,78% setingkat SLTA dan 16,67% berpendidikan setingkat SLTP. Pekerjaan konsumen Mustika Ratu terbesar adalah mahasiswa, yaitu sebesar 66,67%, karena berstatus mahasiswa maka penghasilan perbulannya adalah uang saku yang diberikan oleh orang tua. Berdasarkan jumlah uang saku yang diterima, 63,89% mendapatkan uang saku sebesar Rp.250.000-500.000 perbulan. 27,78% konsumen Mustika Ratu memiliki penghasilan sebesar Rp.500.000-1.000.000 perbulannya. 8,34% berpenghasilan Rp. 1.000.000 hingga diatas 2 juta perbulan.
Konsumen Mustika Ratu paling banyak melakukan pembelian produk kosmetika di supermarket, yaitu sebesar 63,89%, counter khusus (25%), minimarket (5,55%). Frekwensi pembelian kosmetika, 64,47% konsumen melakukan pembelian kosmetika sekali dalam sebulan, 25% konsumen membeli kosmetika dua kali sebulan, dan 6,59% konsumen membeli kosmetika tiga kali sebulan.
Berdasarkan karakteristik psikografi, yaitu bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya, 41,67% konsumen mengisi waktu luangnya dengan merawat rambut (creambath), 30,55% melakukan fasial, 16,67% melakukan senam. 44,44% konsumen membelanjakan uangnya atau secara teratur berlangganan majalah wanita, 25% berlangganan tabloid wanita. Hobi yang dimiliki konsumen Mustika Ratu adalah rekreasi (33,33%), windows shopping (38,89%) dan membaca (11,11%). Dalam memilih tempat libúran, 55,56% konsumen menyukai pedesaan yang berhawa sejuk, 19,44% menyukai daerah wisata dengan objek wisatanya.
Berdasarkan aspek persepsi konsumen terhadap kosmetika Mustika Ratu, 69,44% konsumen menggunakan kosmetika merek Mustika Ratu, 13,89% merek Ratu Mas, 13,89 merek Mustika Puteri dan 2,78% menggunakan produk bayi merek Ananda, Tingkat loyalitas konsumen cukup tinggi, yaitu sebesar 75%. Sedangkan alasan yang dikemukan konsumen kenapa mereka memilih produk kosmetika PT. Mustika Ratu, 36,11% konsumen menyatakan karena harga yang terjangkau atau kualitas produk yang baik. Berdasarkan manfaat yang dicari dari produk kosmetika, 52,77% menyatakan untuk menambah kepercayaan diri, 25% menyatakan untuk membuat penampilan lebih menarik.
Dari hasil pembahasan di atas, didapat karakteristik konsumen PT. Mustika Ratu sebagai berikut:
a. Konsumen terbesar Mustika Ratu adalah mahasiswi yang berusia antara 21- 25 tahun.
b. Konsumen Mustika Ratu menghendaki produk kosmetika dengan harga terjangkau dengan kualitas yang baik.
c. Konsumen menghendaki produk kosmetika Mustika Ratu mudah diperoleh di pusat-pusat perbelanjaan seperti supermarket.
d. Menambah kepercayaan diri adalah manfaat yang dicari konsumen dari produk kosmetika Mustika Ratu.
e. Konsumen PT. Mustika Ratu merupakan konsumen loyal dengan lama penggunaan produk kosmetika lebih dari satu tahun.
Data mengenal karakteristik konsumen kosmetika Mustika Ratu digunakan untuk menyusun profil segmen baru dengan menggunakan analisa Segmentation, Targetting, Positioning (STP) dan Marketing Mix (4P). Konsumen dikelompokkan kedalam empat segmen dengan bahan masukan berasal dari Untuk mengantisipasi melemahnya daya beli konsumen akibat krisis sebaiknya perusahaan mengeluarkan produk-produk dengan ukuran yang lebih kecil dengan tujuan agar dapat dipasarkan melalui pasar eceran dengan harga relatif murah, sehingga walaupun daya beli konsumen menurun perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasarnya, sekaligus untuk mengisi kebutuhan pasar yang menginginkan produk berkualitas dengan harga ekonomis.
Sedangkan guna menggaet konsumen baru, perusahaan PT. Mustika Ratu, dengan melalui konsultan-konsultan kecantikannya (beauty consultant dan beauty advisor) dapat memberikan penjelasan kepada calon pelanggan dan pemakai kosmetik tentang penggunaan produk, cara perawatan kecantikan yang optimal sesuai dengan keunggulan produknya melalui seminar, training, demo kecantikan serta pembagian sampel cuma-cuma di pusat perbelanjaan, perkantoran dan instansi pemerintah. Disamping itu Ngadi Saliro Ngadi Busono, yaitu mengajarkan, mempraktekkan dan sekaligus mendistribusikan produk kosmetika yang telah dilakukan selama ini dirasa cukup efektif sebagai sarana promosi sekaligus menjaring konsumen baru karena dilakukan hampir di seluruh Kabupaten di Indonesia. | id |
