dc.description.abstract | Pada era pembangunan yang semakin kompleks dan kompetitif, nelayan dihadapkan pada tantangan yang semakin besar dalam keterkaitan usaha nelayan dengan berbagai aspek lingkungan yang mempengaruhinya, serta persaingan dalam pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya yang tersedia. Sejalan dengan perkembangan diatas, untuk mendapatkan nilai tambah dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia, sebagian nelayan dan keluarganya berusaha sebagai pengolah ikan asin.
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, pertimbangan teknologi suatu usaha haruslah tepat dan terpadu dalam strategi bisnis secara keseluruhan. Akan tetapi, beberapa permasalahan masih dialami oleh para pengolah diantaranya adalah; 1) kondisi sarana dan prasarana masih memprihatinkan 2) produk yang dihasilkan bermutu rendah 3) pola kemitraan belum berkembang, dan 4) mekanisme pasar yang berlaku cenderung merugikan pengolah.
Untuk pengembangan usaha pengolah hasil perikanan tradisional di Muara Angke perlu ditelaah sumber-sumber permasalahan yang terjadi, untuk dicoba dicarikan alternatif pemecahannya. Oleh karena itu, pokok permasalahan yang menjadi objek pengkajian adalah: 1) faktor-faktor apa yang berperan dalam menciptakan mutu produk ikan asin 2) bagaimana proses pengolahan ikan asin yang dilakukan 3) berapa pendapatan usaha pengolah ikan asin dan bagaimana upaya peningkatannya 4) strategi apa yang akan digunakan untuk keberhasilan pengembangan usaha pengolah ikan asin tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal dan eksternal unit pengolahan ikan asin di PHPT Muara Angke, menelaah faktor-faktor dominan yang berperan dalam menciptakan mutu yang tinggi dari produk ikan asin, menganalisis pendapatan pengolah ikan asin, dan membuat alternatif strategi pengembangan usaha ikan asin.
Penelitian ini merupakan studi kasus yaitu mengkaji masalah-masalah yang terjadi pada pengembangan usaha ikan asin pada PHPT Muara Angke. Studi kasus dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai faktor dominan apa yang mempengaruhi mutu produk. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan data pendukung lainnya dari instansi terkait.... | id |