Kajian Persyaratan Penempatan Jabatan Struktural Eselon Iv dan Iii Di Dinas Kebakaran Dki Jakarta
Abstract
Dinas Kebakaran Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah perangkat pelaksana Pemerintah DKI Jakarta dalam bidang pelaksanaan usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta perlindungan keselamatan jiwa termasuk harta benda dari bahaya kebakaran dan bencana lainnya di wilayah Ibukota Jakarta. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kebakaran DKI memiliki kewenangan dan tanggung jawab, sumberdaya, dana, sarana, prasarana dan personil yang memerlukan keahlian dan keterampilan, peralatan dan perlengkapan yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 1980 Juncto Nomor 11 tahun 1986.
Dimensi dan kompleksitas permasalahan kebakaran, dalam hal ini adalah kebakaran. kota merupakan salah satu bencana bagi di wilayah Kota DKI Jakarta. Terjadinya kebakaran kota semakin lama semakin bertambah seiring dengan perkembangan Jakarta sebagai kota metropolitan. Tingginya insiden-insiden yang terjadi pada beberapa periode belakangan ini, baik variasi jenis maupun penyebab dan akibat kerugian yang ditimbulkannya, memperlihatkan kecenderungan yang juga semakin meningkat yang secara keseluruhan masih merupakan kerugian yang langsung dapat dihitung, belum termasuk kerugian tak langsung sebagai akibat terjadinya insiden-insiden tersebut.
Oleh karena itu, Dinas Kebakaran DKI Jakarta selaku organisasi yang berkompeten dalam penanggulangannya harus mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan agar pelaksanaan tugas yang berada dalam kondisi yang baik dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTЕК), menghadapkan Dinas Kebakaran DKI Jakarta kepada berbagai permasalahan, terutama masalah rendahnya kualitas pelayanan kepada masyarakat. Masalah ini dirasakan oleh masyarakat karena adanya kebijakan zero growth sampai tahun 2000 oleh Menteri Pembinaan Aparatur Negara, sehingga membawa konsekuensi logis bagi unit instansi masing-masing untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan memberdayakan sumberdaya manusia yang ada. Usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja harus disertai dengan pendidikan dan pelatihan atau dengan perpaduan pandangan antara karyawan dengan pimpinan untuk menciptakan kerjasama yang kondusif, pembinaan efektivitas kerja ke arah pengaturan dan pengusahaan
secara maksimal dengan penempatan karyawan atau pegawai atas prinsip penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat (tke right man on the ringt job). Dalam upaya tersebut di atas, Dinas Kebakaran DKI Jakarta telah membuat standar
jabatan dengan mengacu kepada National Fire Protection Association (NFPA). Namun demikian, standar jabatan tersebut berbenturan dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Pememerintah DKI Jakarta. Benturan tersebut diantaranya adalah untuk karier dalam jabatan struktural Eselon IV dan III harus mengikuti dan lulus dari Diklat ADUM (Administrasi Umum) dan SPAMA (Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Pertama). Hal ini tentunya membawa dampak tersendiri bagi Dinas Kebakaran DKI Jakarta dan mempengaruhi pelaksanaan penanggulangan kebakaran.
Sebagaimana yang tercantum dalam Perda Nomor 11 Tahun 1986 mengenai struktur organisasi Dinas Kebakaran DKI Jakarta, sebagai 'ujung tombak Dinas Kebakaran adalah Kepala Kepala Suku Dinas Kebakaran di lima Wilayah Kotamadya. Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan teknisnya, pejabat-pejabat tersebut hendaknya dibekali kemampuan manajerial dan kemampuan tehnik sebagai fire fighter (petugas pemadam kebakaran) dan penguasaan wilayah kota untuk pengawasan penanggulangan kebakaran.
Keberhasilan Dinas Kebakaran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi akan tercapai apabila didukung oleh peran sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran sumberdaya manusia dalam tugas operasional Dinas Kebakaran, maka perlu diupayakan adanya suatu rancang bangun sistem pengembangan karier melalui kajian persyaratan penempatan jabatan struktural Eselon IV dan III di Dinas Kebakaran DKI Jakarta.
Berdasarkan latar belakang di atas dan seiring dengan tuntutan perubahan kebutuhan organisasi Dinas Kebakaran DKI Jakarta, dapat diüdentifikasi permasalahan-permasalahan
berkaitan dengan pengembangan karier Dinas Kebakaran sebagai berikut: a. Rekrutmen dan seleksi calon pegawai tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan.
b. Rendahnya tingkat profesionalisme pegawai,
c. Kurang tepatnya penempatan jabatan pegawai,
d. Persyaratan jabatan yang ada masih bersifat umum (tidak mengacu kepada right man on the right place), dan
e. Tidak jelasnya pengembangan karier yang diterapkan.
Dari identifikasi permasalahan yang telah disebut di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi persyaratan penempatan jabatan struktural Eselon IV dan III di Dinas Kebakaran DKI Jakarta,
b. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persyaratan penempatan jabatan struktural Eselon IV dan III, dan c. Persyaratan apa saja yang dibutuhkan oleh pegawai dalam mengisi jabatan Eselon IV dan
111.
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu seperti yang disajikan pada bagian berikut ini.
a. Kondisi persyaratan penempatan jabatan struktural Eselon IV dan III di Dinas Kebakaran DKI Jakarta,
b. Terindikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan persyaratan penempatan jabatan struktural Eselon IV dan III, dan
c. Memformulasikan persyaratan untuk menempati jabatan Eselon IV dan III.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksplanatoris, dengan
mengambil studi kasus di Dinas Kebakaran Pemerintah DKI Jakarta. Melalui metode penelitian
ini dapat ditarik suatu kesimpulan tentang berbagai aspek yang menjadi kategori (variabel)
berikut hubungannya antar aspek atau kategori tersebut, sehingga dari gambaran ini dapat dilakukan upaya memformulasikan kebijakannya. Kebijakan tersebut terutama yang menyangkut penentuan persyaratan jabatan bagi pegawai dengan jabatan struktural Eselon III dan Eselon IV,
Populasi penelitian ini adalah para pejabat Eselon III dan IV aparat Dinas Kebakaran Pemerintah DKI Jakarta, yaitu 17 pejabat Eselon III, dan 69 pejabat Eselon IV (jumlah total 86 orang). Teknik pengambilan contoh yang digunakan adalah simple random sanipling dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 46,24 (50) orang. Kemudian secara proporsional dapat ditentukan jumlah sampel untuk pejabat Eselon III dan IV masing- masing sebanyak 12 (proporsi riil 9,9) orang dan 38 (proporsi riil 36,4) orang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei melalui jajak pendapat yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada para responden. Data sekunder diperoleh dari berbagai bentuk tulisan atau laporan resmi yang menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh dari hasil jajak pendapat dengan responden, terlebih dahulu diberikan harkat/nilai yang mencerminkan kualitas pendapat atau jawaban. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Uji Tanda, Uji Binomial, dan teknik analisis Uji Korelasi Rank Spearman dan diolah dengan menggunakan software SPSS.
Penyajian hasil analisis terhadap kondisi penempatan pegawai Eselon III dan IV dilakukan dengan penjelasan secara bersamaan untuk masing-masing kategori. Hal ini untuk melihat perbedaan dan persamaan kondisi antara jabatan struktural Eselon III dan IV. Kondisi Umum
Kondisi umum yang dimaksud adalah meliputi beberapa kategori (Musanef, 1989), yaitu 1) kinerja pegawai pemangku jabatan, 2) kesesuaian antara kemampuan dan jabatan, 3) kesesuaian antara minat dan jabatan, 4) kejelasan standar pekerjaan, 5) kejelasan kriteria keberhasilan, dan 6) ukuran keberhasilan pegawai dalam menjalankan pekerjaan di Dinas Kebakaran DKI Jakarta. Dari kategori-kategori tersebut, maka kemudian dapat dianalisis kondisi umum penempatan pegawai yang ada di Dinas Kebakaran DKI Jakarta.
Adapun hasil analisis dengan Uji Binomial dan Uji Tanda terhadap pendapat responden yang menyangkut kondisi umum penempatan pegawai untuk jabatan eselon III dan IV, yaitu pada umumnya pegawai yang memangku jabatan Eselon III dan IV cenderung melihat kondisi penempatan yang terdapat di Dinas Kebakaran DKI Jakarta masih belum menunjukkan penempatan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau kondisi penempatan yang tidak baik. Kondisi Persyaratan Utama
Persyaratan utama meliputi persyaratan kemampuan manajerial dan teknis. Persyaratan kemampuan manajerial meliputi beberapa kategori (Musanef, 1989), yaitu 1) Pengambilan Keputusan, 2) Kepemimpinan, 3) Pengorganisasian, 4) Pemahaman dan Penguasaan Tugas, 5) Kemampuan Mengelola Sarana dan Prasarana, 6) Kemampuan Memberikan Penghargaan dan sangsi, 7) Kemampuan Mengawasi dan Menilai Pekerjaan, 8) Kemampuan Mengarahkan, 9) Kemampuan Mencari Sumberdaya dan Dana, 10) Pembina Disiplin, 11) Memilihara Suasana Kerja Kondusif dan 12) Kemampuan Koordinasi. Untuk persyaratan kemampuan teknis meliputi penguasaan 1) Pengetahuan Dasar Kebakaran, 2) Teknik Pemadaman, 3) Pencegahan Kebakaran, 4) Penguasaan Inspektur Kebakaran, 5) Fire Rescue, 6) Breathing Aparatus, 7) P3K, 8) Karakteristik Alat Pemadam, 9) Teknik Pemadaman dan 10) Teknis Pengelolaan Kebakaran.
Kemampuan Manajerial
Berdasarkan hasil analisis Uji Binomial dan Uji Tanda pendapat responden diperoleh hasil bahwa kondisi kemampuan manajerial pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya urstuk jabatan Eselon III dan IV cenderung masih belum sesuai dengan harapan untuk mencapai kinerja tinggi. Responden menganggap bahwa kemampuan manajerial pegawai masih belum sesuai dengan yang dibutuhkan oleh jabatannya.
Kemampuan Teknis
Sesuai hasil analisis Uji Binomial dan Uji Tanda dapat diindikasikan adanya kemampuan teknis yang masih belum sesuai dengan jabatan yang diembannya. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis ini, maka sulit bagi Dinas Kebakaran untuk meningkatkan kinerjanya, karena pejabat yang ada secara relatif masih belum memiliki kemampuan teknis yang diharapkan oleh jabatan yang diembarnya.
Kemampuan Penunjang
Kemampuan penunjang dalam bagian ini adalah meliputi kemampuan pegawai berkaitan dengan kondisi fisik dan mentalnya. Yang termasuk dalam kategori kondisi fisik terdiri dari 1) Pegawai Tidak Cacat, 2) Sehat Jasmani (tidak sakit-sakitan), 3) Penglihatan Jelas dan 4) Daya Tahan Fisik. Untuk kemampuan mental meliputi beberapa kategori, yaitu 1) Inovasi, 2) Kesabaran, 3) Disiplin, 4) Tegas, 5) Percaya Diri, 6) Cekatan, 7) Kreatif, 8) Tekun, 9) Terampil, 10) Loyalitas, dan 11) Tanggung Jawab.
Kemampuan Fisik
Untuk jabatan Eselon III, kemampuan fisik responden tidak mutlak untuk dijadikan persyaratan bagi pegawai yang menduduki jabatan ini, sedangkan untuk jabatan Eselon IV, kondisi fisik pegawai relatif masih belum mampu mendukung peningkatan kinerja pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan demikian, berdasarkan perbedaan hasil analisis ini membuktikan bahwa tuntutan kemampuan fisik berbeda antara jabatan struktural Eselon III dan IV. Kemampuan Mental
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi kemampuan mental pegawai untuk kedua jabatan strukutral tersebut menurut responden masih belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan kedua jabatan tersebut. Kondisi ini akan menjadikan sulit bagi organisasi untuk mengharapkan pegawai pada masing-masing jabatan tersebut untuk berkinerja tinggi. Faktor Penting untuk Jabatan Eselon III
Dari hasil analisis korelasi Rank Spearman antara kondisi kemampuan pegawai yang menempati jabatan Eselon III dengan kondisi penempatannya menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara rendahnya kondisi penempatan dengan rendahnya kemampuan manajerial dan kemampuan mental pegawai. Rendahnya kondisi penempatan pegawai untuk jabatan Eselon III tersebut secara statistik dianggap tidak memiliki korelasi langsung terhadap rendahnya penempatan pegawai untuk jabatan tersebut
Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa rendahnya kondisi penempatan pegawai yang ditandai dengan tidak maksimalnya pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah disebabkan oleh rendahnya kemampuan individu pegawai yang menempati jabatan tersebut. Kemampuan-kemapuan tersebut adalah kemampuan manajerial, kemampuan teknis dan kemampuan mental. Hal ini terjadi karena dalam penempatan pegawai yang ada selama ini, sistem yang diterapkan tidak mempertimbangkan secara jelas kemampuan- kemampuan tersebut. Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka pihak manajemen Dinas Kebakaran DKI Jakarta perlu untuk menetapkan kemampuan-kemampuan pegawai seperti yang dijelaskan dalam penelitian ini agar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan eselon III tersebut dapat dijalankan secara maksimal.
Faktor Manajerial
Dari hasil analisis korelasi Rank Spearman antara faktor-faktor yang terdapat dalam kemampuan manajerial tersebut dengan kondisi penempatan pegawai untuk jabatan eselon III di Dinas Kebakaran DKI Jakarta menunjukkan rendahnya kondisi penempatan pegawai untuk jabatan eselon III, yang berakibat pada rendahnya kinerja pegawai, dikarenakan adanya kondisi komponen kemampuan manajerial pegawai tersebut yang masih belum menunjukkan adanya kesesuaian dengan yang dituntut oleh pekerjaan.
Faktor Teknis
Faktor-faktor yang terdapat dalam komponen kemampuan teknis yang dituntut untuk jabatan eselon III terdiri dari 10 faktor. Dari 10 faktor tersebut kemudian dikaji tingkat korelasinya terhadap kondisi penempatan pegawai untuk jabatan tersebut. Adapun hasil analisis korelasi terhadap 10 faktor tersebut, hanya faktor penguasaan teknis pengelolaan kebakaran saja yang memiliki korelasi nyata terhadap kondisi penempatan pegawai. Rendahnya kondisi penempatan pegawai yang ada di Dinas Kebakaran DKI Jakarta untuk jabatan eselon III adalah dikarenakan pihak manajemen tidak melibatkan kemampuan teknis pegawai bidang penguasaan teknik pengelolaan kebakaran. Oleh karena itu, agar kondisi penempatan pegawai untuk jabatan ini dapat menghasilkan kinerja pegawai yang handal, maka dalam penempatan pegawai tersebut pihak manajemen perlu mempertimbangkan kemampuan dst....
Collections
- MT - Business [1040]