Show simple item record

dc.contributor.advisorMaarif, M.Syamsul Maarif
dc.contributor.advisorWahyudi
dc.contributor.authorSugiyanto
dc.date.accessioned2024-05-23T02:58:34Z
dc.date.available2024-05-23T02:58:34Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151094
dc.description.abstractPT.Bank "X" merupakan salah satu Bank Umum terkemuka di Indonesia yang memiliki 489 jaringan cabang meliputi hampir seluruh kota di Indonesia, dan 6 cabang di luar negeri. PT.Bank "X" menganggap peranan sumberdaya manusia menjadi semakin penting karena dituntut adanya tenaga ahli perbankan yang profesional dengan semakin meningkatnya persaingan antar Bank. Untuk itu PT.Bank "X" membekali pegawainya dengan Budaya Kerja yang merupakan pencerminan dari anggapan-anggapan, nilai, dan norma -norma yang ada di perusahaan. Budaya Kerja PT Bank "X" terdiri dari Lima Pilar sebagai elemen inti dan Duabelas Perilaku Pegawai sebagai atribut pelengkap, diharapkan mampu memberikan tuntunan kepada setiap pegawai dalam berperilaku dan bekerja. Ciri khas sikap dan perilaku pegawai PT.Bank "X" mencakup standar hasil kerja yang tinggi, inisiatif dalam usaha pengembangan dan pemecahan masalah, motivasi kerja yang kuat dan upaya untuk memperoleh keyakinan diri. Dalam praktiknya hal tersebut belun sepenuhnya menunjukkan kondisi yang diinginkan karena nilai-nilai Budaya Kerja yang harus terpatri dalam sanubari seluruh pegawai yang jumlahnya mencapai 13.213 (per 30 Juni1996) dan tersebar di banyak kantor cabang, menghadapi kendala dalam sosialisasinya sebagaimana diindikasikan dari permasalahan yang dihadapi Kantor Cabang di kota-B. yang menyangkut aspek finansial, administrasi, dan aspek daya dukung infrastruktur dengan komunikasi terbuka antara pimpinan dan bawahan sebagai titik kritis yang perlu dilakukan pengkajian. Tujuan yang hendak dicapai adalah melakukan evaluasi tentang persepsi pegawai terhadap Budaya Kerja, menilai tingkat kekuatan kepercayaan hubungan antar elemen, memperkenalkan konsep ekosistem nilai, dan analisis kesenjangan hubungan antara gaya kepemimpinan dengan tingkat komatangan penghayatan dan pengamalan, serta merekomendasikan cara pemecahannya. Metode yang digunakan adalah studi kasus untuk memperoleh gambaran secara lengkap dari subyek yang diteliti melalui pengolahan data primer, dan data sekunder dari catatan, arsip, dokumen, risalah GKM, dan hasil pengamatan di lapangan. Keterbatasan penelitian ini terletak pada karakteristik tertentu yang dimiliki cabang, oleh karena itu sesuai sifatnya sebagai studi kasus, maka hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir dan tidak dapat mewakili kondisi lain yang memiliki karakteristik berbeda...dst.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleGaya Kepemimpinan Efektif dan Tingkat Penghayatan Serta Pengamalan Budaya Kerja (Studi Kasus Pada Kantor Cabang Pt Bank X" Di Kota B)"id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.subject.keywordEvaluasi Persepsiid
dc.subject.keywordRisalah GKMid
dc.subject.keywordEkosistem Nilaiid
dc.subject.keywordGaya Kepemimpinan Efektifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record