Show simple item record

dc.contributor.advisorDjohar, Setiadi
dc.contributor.advisorGumbira-Sa'Id, E.
dc.contributor.authorHariyanti
dc.date.accessioned2024-05-22T12:35:36Z
dc.date.available2024-05-22T12:35:36Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151079
dc.description.abstractProgram Transmigrasi Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR Trans) merupakan program yang paling banyak peminatnya. Pola PIR Trans memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan program transmigrasi pola lainnya. Beberapa kelebihan pola PIR Trans adalah (a) lokasi PIR Trans rata-rata lebih baik dibandingkan dengan lokasi transmigrasi pola lainnya. (b) aksesibilitas lokasi PIR lebih baik Gambaran masa depan peserta program PIR Trans lebih baik dengan adanya upah harian yang diperoleh dari perusahaan inti selain bantuan jaminan hidup, saprodi (sarana produksi padi) dan uang yang diperoleh dari Departemen Transmigrasi dan PPH selama satu tahun pada awal penempatan. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh program transmigrasi Pola PIR Trans diharapkan lokasi PIR Trans dapat tumbuh dan berkembang menjadi pusat- pusat pertumbuhan baru serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani pesertanya. Dalam kenyataannya banyak lokasi PIR Trans yang tidak berkembang sesuai dengan harapan. PIR Ophir merupakan lokasi perkebunan Kelapa Sawit dengan pola yang hampir sama dengan PIR Trans, bedanya pesertanya adalah masyarakat umum petani bukan transmigran. Selain itu PIR Ophir tumbuh dan berkembang dengan baik dan memberikan tingkat kesejahteraan bagi pesertanya lokasi PIR Trans Merlung seperti lokasi PIR Ophir antara lain: (a) Pola Pembinaan yang dilakukan di lokasi-lokasi PIR Trans Merlung tidak sama dengan Pola Pembinaan yang dilakukan oleh PIR Ophir. (6) Materi pelatihan yang diberikan kepada peserta PIR Trans tidak selengkap materi pelatihan yang diberikan pada peserta di PIR Ophir. e) Di lokasi PIR Trans Merlung, petani peserta PIR Trans tidak diberikan pendampingan, sehingga pelatihan dan pembinaan yang diberikan tidak termonitor kemajuan dan keberhasilannya. Dengan memahami masalah yang ada pada lokasi PIR Trans Merlung, serta keterbatasan-keterbatasan yang ada dibandingkan dengan lokasi PIR Ophir sebagai lokasi PIR yang dijadikan patok duga, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk lebih memberdayakan kelompok tani PIR Trans Merlung. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan, penyuluhan, pembinaan dan pendampingan. Adapun ruang lingkup penelitian dibatasi pada analisis operasional kelompok tani pada kedua lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisa perbandingan kinerja di dua lokasi PIR tersebut. Setelah menentukan tolok ukur operasional kinerja yang akan diperbandingkan, selanjutnya diadakan perbandingan kinerja pada kedua lokasi PIR. Selanjutnya setelah diketahui bahwa faktor kelembagaan kelompok tani menjadi salah satu faktor berbedanya kinerja antra kedua lokasi PIR, dilakukan dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleKajian Pembinaan Transmigran Pola Perusahaan Inti Rakyatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTransmigrasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record