Show simple item record

dc.contributor.advisorDharma, Agus
dc.contributor.advisorHermawan, Aji
dc.contributor.authorSetiadi, Agus Dady
dc.date.accessioned2024-05-22T12:14:24Z
dc.date.available2024-05-22T12:14:24Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151075
dc.description.abstractPembangunan Kota Jakarta dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Kota Jakarta yaitu membangun Ibukota Negara Republik Indonesia yang representatif, sejajar dengan kota-kota besar negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera di dalam lingkungan yang berkelanjutan. Dalam kedudukannya sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, pembangunan Kota Jakarta juga melaksanakan fungsi yang dikembangkannya sebagai Kota Jasa (Service City). Untuk mewujudkan Visi pembangunan Kota Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City) sangat ditentukan oleh dukungan birokrasi yang efisien dan efektif dengan aparat yang profesional. Dengan demikian bahwa untuk melaksanakan misi didalam mewujudkan keberhasilan suatu organisasi yang kompleks, seperti halnya organisasi Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta sebagai suatu organisasi birokrat (Pemerintahan) dimana sangat memerlukan dukungan adanya "pengawasan". Masalah pengawasan di lingkungan Pemda DKI Jakarta selalu ditempatkan pada prioritas utama karena berkaitan dengan citra aparat dan wibawa Pemda DKI Jakarta. Mengingat dan menyadari bahwa Itwilprop DKI Jakarta sebagai organisasi pengawasan yang memiliki peranan yang penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan di Pemda DKI Jakarta, maka perlu dilakukan kajian terhadap organisasi Itwilprop DKI Jakarta ini. Upaya yang akan dilakukan yaitu melakukan kajian terhadap motivasi pegawai organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Dari upaya melakukan kajian terhadap motivasi pegawai ini, akan dapat terlihat gambaran kondisi yang aktual mengenai loyalitas, semangat pengabdian, kesungguhan dan disiplin pegawai Itwilprop DKI Jakarta dalam melaksanakan volume dan beban kerjanya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu 1) menganalisis kondisi motivasi pegawai dan produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta, 2) mengkaji faktor-faktor motivasi yang berhubungan dengan produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta, 3) memformulasikan kebijakan yang dapat dilakukan oleh organisasi Itwilprop DKI Jakarta agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan teknik rentang kriteria, untuk melihat persepsi pegawai terhadap faktor-faktor motivasi dan produktivitas kerja dalam kriterianya dan menggunakan teknik analisis Rank Spearman, untuk melihat seberapa besar hubungan antara motivasi pegawai dengan produktivitas kerjanya. @Hak cipta milik IPB University Berdasarkan kedua teknik analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Kondisi motivasi organisasi Itwilprop DKI Jakarta secara keseluruhan, dari sudut pandang pegawai menunjukkan adanya indikasi kondisi motivasi yang positif. Apabila dirinci berdasarkan faktor-faktor motivasinya, faktor motivasi yang memiliki kondisi yang positif adalah kepemimpinan, disiplin kerja, hubungan kerja, dan kemampuan kerja sedangkan faktor motivasi yang memiliki kondisi yang netral adalah kesejahteraan, dan faktor motivasi yang memiliki kondisi negatif adalah sarana kerja. 2. Kondisi produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta secara keseluruhan, dari sudut pandang pegawai pada bidang Sekretariat dan bidang teknis pemeriksaan, mengindikasikan kondisi produktivitas kerja yang biasa saja. 3. Selanjutnya apabila faktor-faktor motivasi tersebut diatas, dianalisis tingkat hubungannya terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta, diperoleh bahwa faktor-faktor motivasi yang berhubungan sangat nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta adalah kepemimpinan, disiplin kerja, kemampuan kerja dan sarana kerja. Sedangkan faktor motivasi yang berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja adalah kesejahteraan, dan yang tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja adalah hubungan kerja. 4. Sedangkan apabila dianalisis berdasarkan bidang tugas pegawai organisasi Itwilprop DKI Jakarta, maka faktor-faktor motivasi yang berhubungan secara nyata, berhubungan nyata dan berhubungan tidak nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta adalah sebagai berikut: a. Bidang Sekretariat, faktor motivasi yang berhubungan secara nyata adalah kepemimpinan, hubungan kerja, kesejahteraan, kemampuan kerja dan sarana kerja. Sedangkan faktor motivasi yang tidak berhubungan nyata adalah faktor disiplin kerja. b. Bidang Pemerintahan, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Sedangkan faktor motivasi yang berhubungan nyata adalah faktor kepemimpinan, disiplin kerja, dan kemampuan kerja. Selanjutnya faktor motivasi yang tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta adalah faktor hubungan kerja, kesejahteraan dan sarana kerja. c. Bidang Sospol, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata dan berhubungan nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Secara keseluruhan faktor motivasi menunjukkan tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. d. Bidang Perekonomian, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata dan berhubungan nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Secara keseluruhan faktor motivasi menunjukkan tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. e. Bidang Kesos, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Sedangkan faktor motivasi yang berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja yaitu faktor disiplin kerja. Selanjutnya faktor motivasi yang tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta yaitu faktor kepemimpinan, hubungan kerja, kesejahteraan, kemampuan kerja, dan sarana kerja. f. Bidang Aparatur, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata dan berhubungan nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Secara keseluruhan faktor motivasi menunjukkan tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. g. Bidang Pendapatan, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan. secara nyata dan berhubungan nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Secara keseluruhan faktor motivasi menunjukkan tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta h. Bidang Kekayaan, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta.. Sedangkan faktor motivasi yang berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta yaitu faktor disiplin kerja, hubungan kerja. Selanjutnya faktor motivasi yang tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas organisasi Itwilprop DKI Jakarta yaitu faktor kepemimpinan, kesejahteraan, kemampuan kerja, dan sarana kerja. i. Bidang BUMD, menunjukkan tidak ada indikasi adanya berhubungan secara nyata dan berhubungan nyata faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Secara keseluruhan faktor motivasi menunjukkan tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kerja organisasi Itwilprop DKI Jakarta. Setelah diperoleh hasil-hasil yang berhubungan sangat nyata, hubungan nyata dan hubungan tidak nyata dari faktor-faktor motivasi terhadap produktivitas kerja organisasi, hasilnya dapat digunakan untuk menentukan kebijakan berdasarkan urutan prioritas. Adapun yang menjadi prioritas pertama adalah kepemimpinan, prioritas kedua adalah disiplin kerja, prioritas ketiga adalah kemampuan kerja, prioritas keempat adalah sarana kerja, prioritas kelima adalah kesejahteraan, prioritas keenam adalah hubungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian analisis faktor-faktor motivasi yang berhubungan. dengan produktivitas, maka dapat disarankan yaitu: 1. Perlu adanya strategi sosialisasi dan pengembangan motivasi pegawai yang mencakup di berbagai bidang tugas, baik di bidang sekretariat maupun bidang teknis pemeriksaan. 2. Perlu dilakukan kajian yang sama dengan ruang lingkup/obyek penelitian yang lebih luas, yang meliputi tingkatan Inspektorat Wilayah Kotamadya di 5 (lima) wilayah DKI Jakarta sehingga dengan demikian akan dapat diperoleh hasil mengenai faktor-faktor motivasi yang berhubungan dengan produktivitas kerja pada masing-masing tingkatan Inspektorat Wilayah Kotamadya di DKI Jakarta.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor Motivasi Yang Berhubungan Dengan Poduktivitas Kerja Inspektorat Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota (Itwilprop Dki)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMotivasiid
dc.subject.keywordProduktivitas Kerjaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record