Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorGunawan, Dwiko
dc.date.accessioned2024-05-22T11:31:41Z
dc.date.available2024-05-22T11:31:41Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151065
dc.description.abstractPT. Jellaneka Mega Industries adalah salah satu perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk jelly di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat dan permintaan pasar yang terus meningkat menuntut adanya penelitian yang akurat mengenai permintaan pasar, situasi persaingan dan perilaku konsumen produk jelly yang selama ini tidak diangap penting dan belum pernah dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan di atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran produk jelly dan situasi persaingannya yang ditunjang dengan perilaku konsumen, baik dari sikap, motivasi dan keinginan serta harapan konsumen. Dengan penelitian tersebut diharapkan dapat dipadukan antara kekuatan internal dan eksternal perusahaan yang akan dikembangkan beberapa alternatif strategi pemasaran bagi PT. Jellaneka Mega Industries yang efektif dan mempunyai daya saing dimasa yang akan datang. Metode geladikarya ini adalah studi kasus di PT. Jellaneka Mega Industries. Sampling, wawancara, dan kuesioner dilakukan pada konsumen dewasa sebanyak 50 responden, konsumen anak sekolah dasar sebanyak 150 responden dan konsumen pedagang sebanyak 50 responden yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi dan Bogor. Analisis data dilakukan terhadap unsur-unsur yang menjadi dasar pemikiran strategi yaitu Analisis Persaingan Industri dilakukan dengan metode 'Five Forces" Porter, yaitu dengan pengamatan keadaan yang terjadi dilapangan dan diskusi dengan manajemen PT. Jellaneka Mega Industries mengenai, halangan masuk industri, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, dan kekuatan produk subtitusi, perkembangan industri, daya tarik dan tingkat kompetisi dalam industri ini. Analisis Perilaku Konsumen, yaitu dengan melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih dan membeli produk jelly. Atribut-atribut yang diteliti meliputi bentuk, kemasan, harga, rasa manis, rasa buah, kekenyalan dan warna dipergunakan model Multiatribut Fish-bein. Model ini dapat memberikan gambaran tentang atribut yang dianggap penting atau tidak penting oleh konsumen dan merek produk jelly yang lebih disukai konsumen. Dan Analisis terhadap kondisi lingkungan perusahaan dengan melakukan SWOT yang memadukan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan pengamatan langsung di lapangan. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui beberapa hal mengenai persaingan industri jelly, perilaku dan motivasi konsumen terhadap produk jelly serta faktor eksternal dan internal perusahaan yang mendasari kinerja perusahaan sebagai berikut: Analisis Persaingan Industri Dengan mempergunakan model "Five Forces" Porter diperoleh gambaran bahwa secara keseluruhan industri jelly merupakan suatu industri yang memiliki daya tarik tinggi. Daya tarik pasar yang sangat besar yang ditandai dengan permintaan bahan baku karagenan impor yang tinggi, yakni sekitar 70 ton pertahun. Bila dikonversikan untuk produk jelly yang membutuhkan 0.8%nya berarti pasar akan menyerap sekitar 8.750 ton jelly pertahun atau "sales value "nya dapat mencapai kurang lebih 60 milyar rupiah pertahun. Intensitas persaingan industri jelly di Indonesia yang dinilai tinggi ini ditandai dengan halangan untuk masuk industri yang tinggi. Halangan masuk yang tinggi ini ditunjukkan dengan banyaknya merek dan diferensiasi produk yang beredar di pasar serta perlunya pengalaman pada sistem distribusi untuk masuk dalam industri ini. Ditambah dengan kapasitas terpasang perusahaan yang bergerak di industri ini yang masih "idle" merupakan indikator bahwa "effort". yang dilakukan oleh pendatang baru sangat besar, Selain kebutuhan bahan baku impor yang tinggi yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar, jumlah pemasok yang terbatas terutama untuk pemasok kemasan menyebabkan daya tawar dan kekuatan pemasok yang cukup tinggi.. Kemudian kekuatan dan daya tawar pembeli yang tinggi ditandai dengan banyaknya merek jelly yang beredar di pasar dan harga yang relatif murah sehingga pembeli dengan mudah berpindah merek dan jenis makanan yang lain. Dan ancaman barang subtitusi yang tinggi yang ditunjukkan dari hasil kuesioner dan wawancara dengan responden. Analisis Perilaku Konsumen Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan dapat diketahui hasil motivasi dan perilaku konsumen terhadap produk jelly sebagai berikut: Informasi mengenai produk jelly umumnya konsumen mengetahui dari media TV dan tempat pembelian jelly dilakukan biasanya di supermarket. Sebagian besar konsumen belum menyadari bahwa produk jelly termasuk makanan yang sehat karena kandungan seratnya yang tinggi. Produk jelly bersifat impulse buying karena konsumen tidak merencanakan pembelian produk ini dari rumah. Umumnya konsumen menyukai ukuran/volume jelly yang kecil (15 gram) dengan kemasan yang berisi 10 butir sampai 15 butir jelly perkemasannya. Rasa dan warna yang paling disukai oleh konsumen adalah rasa lyche, jeruk dan anggur serta warna yang populer adalah warna ungu (grape) dan orange. Dengan model Multiatribue Fish-bein diketahui bahwa konsumen tertarik pertama kali dan berkeinginan membeli produk jelly berdasarkan pada bentuk dan kemasannya yang menarik. Dan penilaian konsumen terhadap produk Delly Jelly masih belum memenuhi harapan konsumen. Untuk konsumen pedagang, berdasarkan model Multiatribute Fish-bein diketahui bahwa tingkat kepentingan yang paling dilihat pedagang dalam menjual produk jelly adalah tingkat keuntungan dan kelarisan produk tersebut. Dan untuk Produk Delly Jelly masih belum memenuhi harapan pedagang bila dibandingkan dengan produk jelly lainnya. Analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan dalam rangka merumuskan alternatif bauran pemasaran yang didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Kekuatan Penguasaan distribusi ditingkat retail, mempunyai beberapa merek produk jelly (Delly Jelly, Super Delly Jelly dan Pom-Pom), mempunyai berbagai kemasan, mutu produk yang teruji (kualitas ekspor), pasar ekspor sudah dijajaki (Kuwait dan Dubai), finansial yang solid dan kuat, sistem birokrasi yang ramping, penguasaan bahan baku karageenan, sistem layout pabrik yang tertata rapih, dan budaya pembelajaran organisasi yang dimiliki perusahaan. Kelemahan perusahaan terutama adalah awarness produk yang lemah. Promosi dan distribusi produk di supermarket yang masih lemah, volume penjualan yang masih rendah sehingga kapasitas belum terpakai seluruhnya, diferensiasi dan segmentasi yang hanya melihat pasar menengah ke bawah, dan sumber daya manusia khususnya untuk departemen pemasaran masih belum memadai, ketergantungan yang tinggi pada pemasok kemasan. Peluang (Opportunities) yang terdapat dalam bisnis jelly adalah pasar baik lokal maupun internasional yang cukup besar dan meningkat terus. Kesadaran konsumen akan makanan sehat semakin tinggi, Produk Jelly tidak termasuk dalam produk yang bersifat sensitif terhadap harga, artinya dengan sedikit inovasi produk dan meningkatkan nilai tambah, harga jual produk masih dapat ditingkatkan, dan konsumen lebih memilih ukuran jelly yang kecil sesuai dengan ukuran produk Delly Jelly. Dan Ancaman terhadap perusahaan adalah kondisi sosial politik yang masih labil sehingga nilai tukar rupiah kurang stabil. Terbukanya perdagangan bebas yang akan meningkatkan persaingan baik produsen lokal maupun internasional. Konsumen cenderung memilih identitas merek produk yang jelas, produk subtitusi yang cenderung makin banyak dan beragam dan harapan dan keinginan konsumen terhadap atribut produk Delly Jelly masih di bawah harapan. dan selera mereka. Dari hasil analisis diatas dapat dikembangkan beberapa alternatif bauran pemasaran yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh PT. Jellaneka Mega Industries. Akan tetapi dari beberapa alternatif bauran pemasaran hasil penelitian ini tentunya tidak semua strategi tersebut dapat dijalankan sekaligus pada saat ini, perlu diberikan prioritas dalam proses perencanaan dan implementasi dalam operasional perusahaan. Oleh karena prioritas yang diusulkan untuk dijalankan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: mempertinggi awarness produk yang ada dan mengembangkan produk baru yang diimbangi oleh kegiatan promosi terutama promosi di media TV. Peningkatan sumber daya manusia di Departemen Pemasaran guna mendukung pengembangan produk dan usaha-usaha pengembangan pangsa pasar. Optimalisasi dan penjadwalan kerjasama yang baik antar departemen dalam rangka pemenuhan permintaan pasar baik untuk produk yang ada (existing product) maupun pengembangan produk baru guna mengakomodir permintaan konsumen. Dan terakhir adalah mengembangkan pasar ekspor dengan memonitor perkembangan pasar mancanegara, mengikuti pameran pameran dan korespondensi baik dengan eksportir dalam negeri maupun importir luar negeri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleStrategi Pemasaran Produk Jelly Pt.Jellaneka Mega Industriesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordStrategi Pemasaranid
dc.subject.keywordProdukid
dc.subject.keywordJellyid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record