Show simple item record

dc.contributor.advisorHusaini, H.Martani
dc.contributor.advisorMaulana, Agus
dc.contributor.authorHiban, Alamsyah
dc.date.accessioned2024-05-22T10:57:18Z
dc.date.available2024-05-22T10:57:18Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151058
dc.description.abstractUpaya untuk mewujudkan Jakarta menjadi Kota Jasa (Service City) penting artinya dan perlu didukung dengan suasana lingkungan kota yang bersih, indah dan nyaman. Perlunya peningkatan kualitas lingkungan tersebut, selain tuntutan reformasi juga dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada warga DKI Jakarta. Menyadari akan hal tersebut, Pemda DKI Jakarta, perlu melakukan upaya-upaya untuk mengatasi dan menjawab tantangan tersebut. Salah satu upaya yang penting adalah pengembangan sumberdaya manusia, diantaranya melalui perencanaan dan pengembangan karir. Dinas kebersihan DKI Jakarta merupakan lembaga struktural dalam lingkup Pemda DKI Jakarta adalah unsur pelaksanaan dibidang pelayanan kebersihan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 1981 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang disyahkan melalui keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061.131.028 tanggal 17 Desember 1981, perlu mengisi jabatan dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial melalui perencanaan dan pengembangan karir. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungannya antara perencanaan dan pengembangan karir dengan motivasi kerja pada Dinas Kebersihan DKI Jakarta? 2. Bagaimana perencanaan karir dan pengembangan karir di Dinas Kebersihan sudah sesuai dengan harapan individu dan organisasi ? 3. Upaya apa yang perlu dilakukan agar perencanaan dan pengembangan karir dapat efektif dan memotivasi kerja pejabat Dinas Kebersihan ? Untuk menjawab permasalahan tersebut, dalam penelitian ini telah dilakukan kajian terhadap 86 responden yang terdiri dari pejabat eselon III, IV dan V dilingkungan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebaran kuesioner menggunakan skala likert, 1,3 dan 5 sedangkan pengumpulan data skunder dilakukan dengan menggunakan data dari laporan dan kepustakaan. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan analisis korelasi rank spearman untuk menguji / menentukan hubungan antara variabel. Selain itu untuk melihat fungsi manajemen menggunakan SWOT, yaitu melihat faktor internal dan eksternal dalam kebijaksanaan publik mengenai perencanaan dan pengembangan karir. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan karir (X1), pengembangan karir (X2) dan motivasi kerja (Y). Berdasarkan analisis hubungan perencanaan karir (X1) dengan motivasi kerja (Y) dengan menggunakan rank korelasi spearman menggunakan Statistic Packet Social Science (SPSS) dari 86 responden diperoleh hasil 0.216 terdapat hubungan pada tingkat signifikan 5% (0,046) tetapi tidak signifikan pada tingkat signifikasi 1%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada level 0,05 antara perencanaan karir dan motivasi kerja terdapat hubungan positif signifikan, sedangkan pada tingkat 1% tidak terdapat hubungan positif signifikan antara perencanaan karir dan motivasi kerja pejabat Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Terdapat hubungan yang searah, nyata. dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleHubungan Perencanaan Karir Pengembangan Karir Dengan Motivasi Kerja Pada Dinas Kebersihan Dki Jakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPengembangan Karirid
dc.subject.keywordMotivasi Kerjaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record