Show simple item record

dc.contributor.advisorSanim, Bunasor
dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.authorSarwan, Utomo
dc.date.accessioned2024-05-22T10:16:52Z
dc.date.available2024-05-22T10:16:52Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151047
dc.description.abstractPersaingan yang semakin ketat memberikan peluang dan tantangan baru bagi pengusaha di Indoensia, khususnya usaha makanan dan minuman. Data BPS memperlihatkan impor produk makanan dan minuman olahan untuk konsumsi rumah tangga periode Januari - September 1998 tercatat US$ 689 juta. Padahal periode Januari - Juni 1998 nilainya hanya mencapai US$ 185 juta. Suatu peningkatan yang cukup fantastis dalam kurun waktu tiga bulan. Dibandingkan dengan nilai impor selama 1997 yang hanya mencapai US$ 46,4 juta, bisa dipastikan nilai impor selama 1998 akan lebih besar lagi. Salah satu cara untuk menanggulangi tantangan tersebut dan pada saat yang sama juga menggunakan peluang-peluang yang ada dengan efektif, adalah berbisnis dengan menggunakan pola waralaba. Pola ini menggunakan asas kemitraan berdasarkan prinsip saling menguntungkan dimana kepemilikan perusahaan oleh masing-masing pihak secara mandiri. Kendatipun demikian, sebenarnya mewaralabakan suatu produk tidaklah mudah, berbagai tantangan, dan hambatan akan selalu menghadang usaha bisnis waralaba. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lingkungan internal dan eksternal kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan usaha makanan/minuman olahan melalui waralaba di DKI Jakarta, merumuskan strategi pengembangan waralaba bidang makanan/minuman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan survey menggunakan kuesioner dan melakukan diskusi langsung dengan beberapa pemilik /pengelola usaha makanan/minuman yang ada di DKI Jakarta. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner serta wawancara terhadap pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Pemda DKI, Kanwil Depperindag, BPS, AFI, dan LDFEUI. Analisis yang dilakukan adalah analisis SWOT, analisis Hierarki Proses (AHP), analisis usaha dan analisis ekonomi. Pada analisis SWOT diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan AHP untuk merumuskan strategi pengembangan usaha makanan/minuman melalui waralaba yang akan diprioritaskan. Analisis usaha menjelaskan mengenai proyeksi rugi laba, sedangkan analisis ekonomi menjelaskan dampak terhadap ekonomi secara lebih luas. Strategi SO meliputi a) mengembangkan pasar/jaringan waralaba b) melakukan pembinaan bisnis waralaba c) mengembangkan sistem informasi dan komunikasi d) mengembangkan sistem ketersediaan dan penanganan bahan baku/linkages e) mengukur skala usaha yang tepat. Strategi ST meliputi a) menyusun strategi segmentasi pasar b) menyederhanakan prosedur pendanaan c) mengupayakan pendanaan dengan bunga murah d) menerbitkan kebijakan perlindungan bisnis waralaba nasional. Strategi WO meliputi a) menyusun sistem bisnis waralaba yang baku b) melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap para pembina dan calon pembina c) membentuk forum koordinasi pengembangan usaha waralaba, d) mempatenkan produk waralaba. Sedangkan strategi WT meliputi meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen b) membina sikap dst....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleStrategi Pengembangan Usaha Makanan / Minuman Melalui Waralaba Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Di Dki Jakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordUMKMid
dc.subject.keywordWaralabaid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record