Analisa Kelayakan Investasi Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Pada Pt.Suryabumi Agrolanggeng Palembang, Sumatra Selatan
View/ Open
Date
1999Author
Malingong, Irianto
Wahyudi
Tanopruwito, Djoni
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelapa sawit termasuk salah satu bahan baku minyak nabati yang dapat
dikonsumsi. Pasokan dan Konsumsi minyak sawit dunia cenderung meningkat.
Produksi dunia pada th. 1991 sebesar 11.475.600 ton dan pada th. 1996 naik menjadi
15.915.800 ton, atau naik rata-rata 6,82% per tahun. Sedangkan konsumsi dunia pada
th.991 sebesar 11.602.500 ton dan pada th. 1996 naik menjadi 15.492.400 ton, naik
rata-rata 5,44% per tahun. Sampai dengan th. 1996 Indonesia masih merupakan negara
produsen terbesar kedua (28,78%) setelah Malaysia (50,64%), namun diproyeksikan
pada th. 2007 Indonesia telah menjadi produsen terbesar dunia (44,8%) dan Malaysia
menjadi produsen terbesar kedua (44,3%) (ICBS, 1997).
PT. Suryabumi Agrolanggeng (PT. SBAL) termasuk salah satu perusahaan besar
swasta nasional (PBSN) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Dimulai
pada tahun 1995, hingga akhir 1998 PT. SBAL telah membuka dan menanam seluas
5.529 ha dari rencana 10.000 ha yang akan diselesaikan pada th. 2000. Pembangunan
kebun PT. SBAL mengalami gangguan dan sudah tidak sesuai dengan rencana dan
anggaran biaya yang semula, sehingga. perlu dilakukan analisa dan kaji ulang terhadap
penyelesaian proyek terutama pembangunan Pabrik Kelapa Sawit. PT.SBAL harus
membangun pabrik kelapa sawit sebagai bagian dari proyek perkebunan besar, untuk
memaksimumkan laba.
IPBU
Permasalahannya adalah kapan sebaiknya pabrik dibangun dan berapa besar kapasitas pabrik yang sesuai dengan luas kebun atau tanaman menghasilkan.
Mengingat keterbatasan waktu dan informasi, geladikarya ini lebih dititikberatkan pada rencana pembangunan PKS, kapan dan berapa kapasitas PKS yang lebih layak dibangun agar dapat memberikan nilai tambah atau tambahan laba kepada perusahan.
Geladikarya yang dilakukan ini bertujuan untuk:
1. Melakukan analisa dan evaluasi kembali, kapan sebaiknya pabrik dibangun dan berapa kapasitas awal pembangunan.
2. Memberikan saran kepada manajemen tentang perlunya pabrik dibangun pada alternatif waktu dan kapasitas yang tepat untuk memperoleh hasil yang optimal.
rs Dalam geladikarya ini dilakukan analisa dan evaluasi terhadap faktor lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan dan analisa SWOT untuk dst...
Collections
- MT - Business [1040]