Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.authorSuhadi
dc.date.accessioned2024-05-22T10:02:11Z
dc.date.available2024-05-22T10:02:11Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151044
dc.description.abstractPangan merupakan kebutuhan dasar yang pemenuhannya menjadi hak azasi manusia. Tersedianya pangan yang aman, bergizi, dan beragam merupakan prasyarat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem pangan yang memberikan dukungan bagi tercapainya ketahanan pangan. Bagi bangsa Indonesia ketahanan pangan direfleksikan salah satunya oleh ketersediaan beras sebagai kebutuhan pokok secara cukup, stabil dan terjangkau oleh masyarakat. Permintaan akan beras senantiasa ada sepanjang tahun, bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada sisi penawaran, produksi beras berfluktuasi dari musim ke musim, sehingga terjadi ekses supply pada musim panen dan ekses demand pada musim paceklik. Bulog merupakan institusi yang memiliki misi untuk menjaga ketersediaan pangan sekaligus kestabilan harganya. Untuk mendukung misi tersebut, dalam operasionalisasinya Bulog harus senantiasa memiliki persediaan, yang dilakukan melalui fungsi pengadaan dan penyaluran. Kondisi-kondisi di atas secara umum membuat kegiatan penyimpanan menjadi satu fungsi penting yang harus dilakukan. Secara umum, dilihat dari sisi kualitas maupun harganya, beras yang disalurkan Bulog dipandang belum mampu memberikan kepuasan optimal pada konsumen. Pada sisi lain jumlah stok yang besar tersimpan di gudang daerah surplus akan menimbulkan masalah tersendiri bagi Bulog, Tujuan penelitian ini adalah, untuk menentukan sistem perawatan (spraying, fumigasi dan CO2 stack) yang optimal berdasarkan jumlah, waktu, dan kualitas; untuk merumuskan perencanaan dan komposisi biaya yang paling optimal untuk mengurangi pemborosan melalui rekomendasi jumlah, waktu dan metode perawatan. Kegunaan Penelitian, dengan ditemukannya suatu sistem perawatan beras yang tepat, diharapkan akan dapat dipetik manfaat dan kegunaan bagi berbagai pihak, antara lain bagi konsumen, Bulog pusat, karyawan Sub Dolog dan pengusaha alat-alat & bahan perawatan beras, dan sebagainya. Bila pilihan teknologi metode perawatan (spraying, fumigasi, dan CO2) dipandang sebagai input (masukan) dalam proses produksi dengan output berupa beras dengan kualitas baik, maka berbagai kombinasi input yang digunakan untuk memproduksi sejumlah output tertentu dapat digambarkan dengan kurva isoquant Pada sisi lain, tinggi rendahnya produksi dibatasi pula oleh faktor anggaran/biaya. Suatu anggaran atau biaya yang dapat digunakan untuk menghasilkan output pada berbagai alternatif kombinasi input dapat digambarkan sebagai garis anggaran. Kombinasi input yang optimal dapat diperoleh pada saat kedua kurva di atas (isoquant dan isocost) bersinggungan (Gambar 3). Pada titik singgung tersebut tingkat substitusi marginal (MRTS = Marginal Rate of Technical Substitution) sama dengan rasio harga input. dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Produksi Dan Operasiid
dc.titleStrategi Penyimpanan dan Penyaluran Beras Pada Wilayah Kerja Bulog Yang Surplusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBULOGid
dc.subject.keywordBerasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record