Pengembangan Strategi Pemasaran Di Pt.Cherokendo Benua Wisata
View/ Open
Date
1999Author
Sitanggang, Pontas P
Sumarwan, Ujang
Maulana, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri wisata merupakan suatu industri yang komplek, didalamnya terdapat bermacam-macam industri seperti industri makanan, hotel, rumah tangga dan lainnya. Berkembangnya industri wisata akan mendatangkan keuntungan yang besar sehingga banyak negara berusaha mengembangkan sektor ini. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengembangkan industri wisata, banyak daerah tujuan wisata yang bisa di kembangkan terutama wisata alam. Alam Indonseia yang masih alami merupakan suatu modal besar yang dapat di kembangkan sehingga menghasilkan devisa yang besar untuk negara. PT Cherokendo Benua Wisata melihat peluang dan mengembangkan wisata alam di daerah Sukabumi dan Puncak- Bogor, dipilihnya daerah ini karena target pasar dari perusahaan adalah daerah Jakarta dan sekitarnya.
Terdapat banyak masalah dalam pengembangan pemasaran wisata alam sehingga menuntut pihak pengelola untuk membuat strategi yang terbaik dalam menghadapi para pesaing. Untuk itu di buat suatu penelitian terhadap konsumen agar bisa di rumuskan strategi yang akan di buat dalam menghadapi para pesaing dalam bisnis wisata ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dalam mengambil keputusan bagi pengembangan pemasaran perusahaan dalam menghadapi pesaing. Penelitian ini sifatnya studi kasus yang mengambil pada kasus pemasaran yang ada pada Cherokee.
Penelitian di lakukan pada perusahaan wisata alam dengan pengelolanya PT Cherokendo Benua Wisata dengan nama Cherokee Arung Jeram atau Cherokee. Kantor pusat berada di Gedung Fortun lantai IV Jakarta Selatan dengan lokasi kegiatan di sungai Cicatih dan sungai Cimandiri di Sukabumi serta sungai Citameang di Puncak-Bogor. Penelitian dilakukan di sungai Cicatih Sukabumi dengan alasan pada saat ini sungai yang menjadi prioritas penggunaan oleh pihak pengelola adalah sungai Cicatih.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dari pengisian kuesioner oleh para tamu Cherokee yang melakukan kegiatan wisata, serta wawancara yang di lakukan terhadap tamu secara langsung dan melalui telepon, selain itu juga di lakukan wawancara terhadap staf Cherokee dan guide yang ada di lapangan, sedangkan untuk data sekunder di dapat dari perusahaan, Depertemen Pariwisata, Seni dan Budaya (Deparsenibud), Departemen Kehutanan dan Perkebunan (Dephutbun) serta para pakar pariwisata, kedua jenis data ini kemudian diolah dengan menggunakan tehnik analisis citra, analisis deskriptif, analisis struktur industri dan analisis SWOT.
Pada analisis persaingan industri terdapat beberapa beberapa kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri yaitu:
1. Persaingan di antara perusahaan yang mengelola wisata sejenis, persaingan itu diantaranya: jumlah pesaing yang banyak, pertumbuhan industri dan tidak ada standar harga di antara operator sungai. dst...
Collections
- MT - Business [1040]