Show simple item record

dc.contributor.advisorSyah, Hamdani M
dc.contributor.advisorTanopruwito
dc.contributor.authorKusumawati, Riny
dc.date.accessioned2024-05-22T07:19:54Z
dc.date.available2024-05-22T07:19:54Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151004
dc.description.abstractDalam menghadapi era globalisasi, Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk itu peran pendidikan dan gizi sejak dini sangat penting. Gizi yang baik diperoleh antara lain dari protein hewani (seperti daging, susu dan telur) dan protein nabati (sayuran dan buah-buahan). Menurut Saragih (1998) terdapat korelasi yang tinggi antara konsumsi protein hewani dengan tingkat kemajuan suatu bangsa seperti pada tahun 1987 Singapura (22.68 g/kap/hari), Jepang (53.50 gram), Amerika (73 gram) sementara Indonesia tahun 1993 baru sekitar 3.74 gram/kapita/hari. Konsumsi daging sapi dari tahun 1996-1998 menurun dari 12 g/kap/minggu menjadr 8 g/kap/minggu, sedangkan konsumsi daging ayam yang merupakan konsumsi daging tertinggi masyarakat Indonesia juga menurun dari 78 g/kap/minggu menjadi 70 g/kap/ minggu karena krisis moneter. Kondisi peternakan sapi potong di Indonesia terdiri dari dua kelompok yaitu peternakan rakyat (90-95 persen) dan feedloter (5 persen). Peternakan rakyat memiliki ciri-ciri skala usaha kecil dan tersebar, bersifat sambilan dan subsisten serta tidak intensif sehingga kualitas sapi potongnya tidak seragam dan kurang terawat baik serta belum tangguh/mandiri dibandingkan dengan feedloter. Pemerintah dan swasta selama ini terlalu mengandalkan pada impor sapi siap potong dan tidak melaksanakan budidaya yang berkelanjutan sehingga ketika rupiah melemah menyebabkan harga daging sapi meningkat tajam dan tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Disisi lain pihak pedagang "gulung tikar" karena tidak mampu menanggung biaya produksi yang tinggi dan akibatnya apabila terjadi kekurangan protein hewani dikhawatirkan dalam 10-20 tahun mendatang akan terjadi lost generation. Perumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga, yaitu (1) Bagaimana hasil yang diperoleh dari berbagai pola usaha penggemukan sapi potong di Indonesia ?, (2) Bagaimana hasil yang diperoleh dari berbagai pola usaha perdagangan sapi potong yang terjadi di Kotamadya Bogor ?, (3) Bagaimana mengatasi kesenjangan antara permintaan daging sapi dengan supply sapi potong di Indonesia ?. Sedangkan tujuan penelitian juga dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah /Usd Terhadap Usaha Penggemukan dan Perdagangan Sapi Potong Di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordNilai Tukar Rupiahid
dc.subject.keywordSapi Potongid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record