Show simple item record

dc.contributor.advisorMa'Arif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorMoelyadi
dc.contributor.authorWaluyo, Benny
dc.date.accessioned2024-05-21T03:33:14Z
dc.date.available2024-05-21T03:33:14Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150830
dc.description.abstractProgram pengembangan Sumberdaya Manusia di suatu pe- rusahaan melalui pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu usaha kegiatan penting yang menuntut perhatian yang sama dengan kegiatan utama lainnya. Program pelatihan diperlukan antara lain karena adanya sifat kedaluwarsa (out of date) dari organisasi, hasil karya yang tidak memenuhi tuntutan, tersedianya jenjang karier, perubahan teknologi dan tidak tersedianya tenaga siap pakai di pasar tenaga kerja. Pelatihan dalam perusahaan merupakan pelaksanaan inves- tasi, berarti memerlukan dana yang besar dengan harapan mendapatkan keuntungan yang proporsional. Menyadari akan tantangan yang semakin ketat dan kompetitif di masa yang akan datang, PT Petrokimia Gresik berusaha menggunakan man- faat yang diberikan dari pelatihan tersebut. Jika tidak bisa memanfaatkannya, maka investasi tersebut berubah menjadi pemborosan. PT Petrokimia Gresik adalah BUMN yang menghasilkan beberapa jenis pupuk dan bahan kimia. Dalam melaksanakan pelatihan mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), yaitu Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan BUMN Pupuk. Penentuan kebutuhan pelatihan, pemilihan calon peserta pelatihan penunjang maupun penilaian manfaat pelatihan dengan melalui evaluasi pasca pelatihan selama ini belum secara maksimal diterapkan. Dalam Geladikarya ini digunakan metode kajian manajemen yang bertujuan untuk mengetahui adanya kesenjangan antara yang diharapkan perusahaan dengan kenyataan di lapangan. Berdasarkan permasalahan di atas, Geladikarya ini dilakukan untuk mengadakan uji coba analisis kebutuhan pelatihan bagi manajer lini pertama Departemen Produksi II bagian TSP I dan TSP II. Dengan hasil kajian ini perusahaan dapat mengetahui bagaimana kebutuhan pelatihan karyawannya, siapa saja yang perlu mendapatkan pelatihan serta bagaimana manfaat pelatihan yang selama ini telah dilakukan. Pendekatan yang dipakai adalah menggunakan Training Need Assessment Tool (T-NAT). Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner dan wawancara terhadap 18 res- ponden Manajer lini pertama (Kepala Regu) Departemen Produksi II bagian TSP I dan TSP II. Data sekunder didapat dari laporan serta peraturan-peraturan perusahaan. Metode pengolahan data dilakukan dengan pengelompokan data, sortasi data dan tabulasi data. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT terhadap program pelatihan yang telah dilaksanakan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleAnalisis Kebutuhan Pelatihan Manajer Lini Pertama Departemen Produksi Ii Di Pt. Petrokimia Gresikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record