Show simple item record

dc.contributor.advisorDinarwan
dc.contributor.advisorSobari, Moch Prihatna
dc.contributor.authorZulbainarni, Nimmi
dc.date.accessioned2024-05-21T02:14:02Z
dc.date.available2024-05-21T02:14:02Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150767
dc.description.abstractRumput laut merupakan salah satu komoditas hasil laut yang penting. Tumbuhan ini bernilai ekonomis penting karena penggunaannya sangat luas dalam bidang industri kembang gula, kosmetik, es krim, media cita rasa, roti, sutera, pengalengan ikan/daging, obat-obatan, dan lain-lain. Disamping banyak kegunaan-nya, rumput laut juga sebagai penghasil devisa bagi negara. Jenis rumput laut yang ada di perairan Indonesia adalah 555 jenis dan hingga saat ini hanya 55 jenis saja yang mempunyai nilai ekonomis penting yakni yang termasuk ke dalam kelas Rhodophyceae atau Algae Merah. Adapun yang dapat diusahakan secara komersial dari kelas tersebut adalah: Eucheuma sebagai penghasil karaginan, Glacilaria dan Gelidium sebagai penghasil agar-agar. Sedangkan rumput laut Indonesia lainnya yang belum dimanfaatkan adalah Sargassum dan Turbinaria dari kelas Phaeophyceae (Algae Cokelat) yang mempunyai kandungan alginat. Diantara jenis-jenis rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis penting, Eucheuma sp merupakan jenis rumput laut yang memungkinkan untuk dikembangkan, karena dapat tumbuh dan berkembang dari batang vegetatif dengan baik. Disamping memiliki potensi yang cukup besar, Indonesia juga merupakan salah satu negara penting produsen rumput laut dunia. Produksi Eucheuma diekspor ke negara pengelola industri karaginan sedangkan Gracilaria dan ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengembangan usaha budidaaya rumput laut di Pulau Pari, Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Jakarta Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record