Show simple item record

dc.contributor.advisorParkassi, Aminuddin
dc.contributor.advisorJachja F.A., Jajat
dc.contributor.authorNururly, Santi
dc.date.accessioned2024-05-17T00:26:08Z
dc.date.available2024-05-17T00:26:08Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150209
dc.description.abstractDalam upaya menekan harga pakan, maka strategi yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan bahan baku lokal. Selain itu pemberian pakan yang ekonomis menuntut pemilihan bahan baku yang mudah didapat, murah harganya dan ketersediaannya berkesinambungan. Salah satu bahan baku makanan ternak yang cukup potensial tetapi belum digunakaaan secara meluas, adalah ampas sagu Metroxylon Sp. Ampas sagu berasal dari hasil sisa pengolahan sagu, yaitu sebesar 86 persen yang tercampur dengan sisa-sisa pati (sumber karbohidrat) yang tidak terekstraksi. Oleh karena itu ampas sagu diharapkan dapat digunakan sebagai sumber energi makanan ternak. Sehubungan dengan itu telah dilakukan suatu percobaan yang bertujuan untuk mengetahui nilai nutrisi dari ampas sagu dan melihat sampe seberapa besar ampas sagu dapat digunakan dalam ransun sebagai sumber energi bagi ternak kambing kacang dan ruminansia umumnya. Penelitian dilakukan di Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang berlangsung dari bulan Desember 1988 hingga Pebruari 1989. Jumlah ternak yang digunakan berumur 10 bulan, dengan bobotbadan 10.40 ± 5 ekor 1.46 kg. Rancangan percobaan yang digunakan Bujur Sangkar latin 5 x 5. Kambing sebagai kolom, perioda sebagai baris, dan lima ransum sebagai perlakuan. Ransum disusun dengan tingkat penggunaan ampas sagu R₁=0%, R2=10%, R3=20%, R4=30% dan R=40% ampas Kelima ransum tersebut isokalorik (TDN=75%) dan Isonitrogenous (Protein=13%). Ransum disajikan dalam bentuk tepung. Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam lima periode, masing-masing periode 17 hari, yang terdiri dari 7 hari masa pendahuluan, 3 hari pengukuran konsumsi, 3 hari pengukuran kecernaan, 3 hari pengukuran bobot badan dan 1 hari pengambilan cairan rumen (dilakukan peneliti lain). Makan dan minum diberikan Ad libitum. Hasil analisis kelima macam ransun adalah sebagai berikut : Ransum R₁, BK:86.%, PK:13.60% ,LK:1.27%, SK:8.47%, BETN: 70.36%, Abu: 6.30%, Ca: 0.48%, SADF: 11.80%, TDN:63.13%, GE: 4158.60 kkal/kgBK; P:0.62%, Ransum B2, BK:88.29%, PK:13.70%, LK:1.23%, SK:11.86%, BETN:67.112, Abu: 6.20%, Ca: 0.56%, P:0.48%, ADF:11.80%, TDN:64.52%, GE:4165.77 kkal/kg; Ransum 3, BK:87.06%, PK:14.90%, ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh beberapa tingkat penggunaan ampas sagu metroxylon SP, terhadap retensi energi pada kambing kacang betinaid
dc.titlePengaruh beberapa tingkat penggunaan ampas sagu metroxylon SP, terhadap retensi energi pada kambing kacang betinaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record