Kemampuan zeolit dalam meningkatkan pertumbuhan broiler dan mengurangi gas amonia dan air feses
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dimulai awal Juli sampai awal November 1989.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan zeolit dalam meningkatkan pertumbuhan broiler dan mengurangi gas amonia dan air feses. Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit yang yang diperoleh dari PT. Sembada Tani Graha dan merupakan hasil
penambangan di Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Pada percobaan I dilakukan percobaan untuk mengetahui lama aerasi udara yang tepat dalam menentukan kadar amonia feses segar yang ditandai dengan jumlah amonia yang relatif stabil dan koefisien variasi (KV) yang kecil. Sebagai perlakuan adalah selang waktu aerasi yang berbeda beda yaitu 5, 10 dan 15 menit (A5, A10 dan A15) dengan 6 ulangan per perlakuan. Peubah yang diukur adalah waktu optimum aerasi dalam analisa amonia (mol/g berat segar/15 menit). Pada percobaan II dilakukan percobaan untuk melihat kemampuan zeolit dalam menyerap gas amonia. Ada dua pendekatan yang dilakukan untuk ini yaitu zeolit diletakkan terpisah atau dicampur dengan feses dan dibiarkan 24 jam (percobaan III). Untuk zeolit yang diletakkan terpisah perlakuan percobaan adalah (A) gas amonia tidak disalurkan melalui zeolit, (B) gas amonia feses disalurkan lewat zeolit 15 g dan (C) sama dengan B, tetapi zeolit tersebut dibasahi dengan air 10 ml. Setiap perlakuan terdiri dari 9 ulangan. Penambahan air dilakukan untuk melihat efektifitas kerja zeolit bila dalam keadaan basah. Peubah yang diukur adalah jumlah amonia feses pada masing-masing perlakuan (mol/g berat segar/15 menit). Pada percobaan III dilakukan percobaan untuk melihat kemampuan zeolit bila dicampur ke feses dalam mengurangi pembebasan gas amonia. Perlakuan berupa penambahan zeolit ke feses yaitu sebanyak 0%, 50% dan 100% dari bobot feses segar (Zo, Z50, Z100) dengan 10 ulangan per perlakuan. Selain itu juga ditentukan bahan kering feses sehingga jumlah amonia yang diukur dinyatakan dalam satuan mol/g berat kering/15 menit. Pada percobaan IV dilakukan 5 tingkat penambahan zeolit dalam ransum dengan 6 ulangan per perlakuan yaitu 0% 1%, 2%, 3% dan 4% (Zo, Z1, Z2, Z3, Z4) Percobaan ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian zeolit dalam ransum terhadap penampilan produksi. Peubah yang diukur adalah pertambahan bobot badan (g/hari), efisiensi penggunaan makanan (%), laju pertumbuhan (%), kadar amonia feses (mol/ berat kering/15 menit) dan kadar air feses (%). ...