Mempelajari pengaruh beberapa sifat hujan harian dan usaha pengelolaan tanah terhadap besarnya erosi tanah di Citayam
View/ Open
Date
1981Author
Hascaryanto, Aloysius Eko
Dhalhar, Mohammad Azron
Sembiring, Edward Namaken
Metadata
Show full item recordAbstract
Kerusakan tanah dapat terjadi karena kehilangan unsur hara dari daerah perakaran tanaman, terkonsentrasinya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi tanaman, dan erosi (ARSYAD, 1979). Menurut KOlINKE dan BERTRAND (1959), erosi merupakan proses penghancuran dan pengangkutan butir-butir tanah oleh bahan pengerosi, yaitu air atau angin. Pada berbagai tanah pertanian tanaman semusim dengan lereng 35% telah terjadi erosi tanah dan aliran permukaan sebesar 100 600 ton/ha dan 10 50% curah hujan setiap tahun (TEAM KONSERVASI TANAH, 1980).
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh beberapa sifat hujan harian dan usaha pengelolaan tanah terhadap besarnya erosi tanah pada tanah jenis latosol di Citayam. Hubungan antara beberapa sifat hujan harian dipelajari untuk mengetahui sifat hujan yang paling berpengaruh terhadap erosi tanah, sedangkan beberapa perlakuan pengelolaan tanah dilakukan untuk mempelajari perlakuan pengelolaan tanah yang dapat memperkecil atau meniadakan terjadinya erosi tanah. Sifat-sifat hujan harian yang dipelajari dalam penelitian ini adalah jumlah hujan harian, intensitas hujan maksimum selama 30 menit (130), energi kinetik hujan (KE), indeks erosi hujan E130 dan AIm. Dalam penelitian ini dipergunakan perlakuan pengelolaan tanah, yaitu tanah bekas erosi direklamasikan dengan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, ditanami padi dan crotalaria dalam strip serta diberikan mulsa jerami padi sebanyak 6 ton/ha (To), tanah ditanami padi tanpa mulsa (T₁), tanah ditanami padi dan diberikan mulsa jerami padi sebanyak 6 ton/ha (T2), tanah bera (T3), tanah ditanami padi dan diberikan
mulsa sisa tanaman kacang hijau yang berasal dari petak percobaan yang berukuran 22,6 x 3 m (T4), dan tanah bekas pengolahan dalam ditanami padi dan diberikan mulsa jerami padi sebanyak 6 ton/ha (Tς).