Show simple item record

dc.contributor.advisorSuwandi, Ruddy
dc.contributor.advisorRiyanto, Bambang
dc.contributor.authorMeilani, Pemila
dc.date.accessioned2024-05-15T02:52:11Z
dc.date.available2024-05-15T02:52:11Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149783
dc.description.abstractKesegaran pada ikan merupakan tolok ukur untuk membedakan ikan yang baik dan tidak baik mutunya. Keadaan segar pada ikan sangat disukai konsumen dan dapat diperoleh dari penanganan dan sanitasi yang baik. Keadaan segar ini berhubungan dengan peristiwa rigor mortis yang terjadi pada ikan. Perubahan-perubahan fisik, kimia, enzimatis, dan mikrobiologi serta interaksi diantara faktor-faktor tersebut, yang terjadi seiring dengan peristiwa rigor diteliti sebagai bahan masukan dalam upaya mempertahankan mutu kesegaran ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses kemunduran mutu ikan gurami (Osphronemus goramy Lacapede) selama penyimpanan pada suhu ruang, dengan melihat faktor-faktor perubahan fisik, kimia, dan mikrobiologi serta interaksi diantara faktor-faktor tersebut. Metode penentuan pengukuran tingkat kesegaran ikan yang dilakukan pada penelitian ini mencakup uji konduktivitas, uji pH, uji TPC, dan uji organoleptik. Pengamatan untuk konduktivitas, pH, dan organoleptik dilakukan tiap jam selama 15 jam, sedangkan untuk uji TPC dilakukan tiap tiga jam sekali selama 15 jam. Selanjutnya ditambah dengan pengamatan pada waktu penyimpanan 24 jam. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga macam perlakuan daging ikan gurami, yaitu ikan utuh, ikan yang disiangi, dan daging ikan giling. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan dan faktor kedua adalah waktu penyimpanan. Nilai konduktivitas untuk ikan utuh, ikan yang disiangi, dan daging ikan giling pada awal penyimpanan secara berturut-turut adalah 14.671 µS, 14.697 μS, dan 14.107 µε, sedangkan pada akhir penyimpanan secara berturut-turut adalah 14.874,5 µS, 14.938,5 μς, dan 15.712 µS. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa nilai konduktivitas untuk ikan utuh, ikan yang disiangi, dan daging ikan giling menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Hasil pengamatan terhadap pola perubahan nilai konduktivitas selama 15 jam penyimpanan pada suhu ruang menunjukkan bahwa konduktivitas tidak dapat menduga secara pasti selang waktuid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePola perubahan konduktivitas, pH, total plate count, dan organoleptik ikan gurami (osphronemus goramy lacapede) selama penyimapan pada suhu ruangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record