| dc.description.abstract | Dewasa ini kebutuhan akan sumber tenaga pengolahan tanah secara mekanis dirasakan makin meningkat, yang terbukti dengan bertambah banyaknya pemilikan traktor tangan di kalangan petani. Akan tetapi di tengah membudayanya penggunaan traktor tangan sebagai sumber tenaga pengolahan tanah, banyak timbul kasus kerusakan traktor tangan seperti yang terjadi di Kota Madya Malang dan Kabupaten Malang.
Banyaknya kasus kerusakan traktor, tentunya dapat dikembalikan pada kenyataan bahwa traktor tangan yang dioperasikan di Indonesia umumnya masih merupakan barang impor. Di Indonesia penerapannya tidak selalu sesuai ditinjau dari tingkat ketrampilan petani yang umumnya masih terbatas, jenis tanah ter utama dalam hal yang berkaitan dengan besar kebutuhan tenaga, dan sebagainya. Di beberapa daerah penerapan traktor tangan belum didukung oleh hasil penelitian dan pengujian. Kenyataan tersebut juga diperburuk dengan belum lancarnya jaminan lpas jual yang dijanjikan dealer.
Penelitian ini merupakan studi kasus, dan bertujuan untuk mendapatkan deskripsi faktor-faktor berikut: (a) ketrampilan operator traktor, (b) pemeliharaan terhadap traktor, (c) cara pengoperasian terhadap traktor, (d) ketersediaan
suku cadang, (e) kebutuhan ukuran traktor, dan (f) pengaruh kasus kerusakan traktor terhadap pretensi memilikinya lagi di kalangan responden pemilik.
Responden operator 45.50 persen tidak memiliki pengalaman tentang motor bakar sebelum menjadi operator. Responden operator 54.50 persen tidak pernah mengikuti kursus. Responden operator 18.20 persen menyatakan tidak ada kesanggupan me ngatasi sendiri kesulitan teknis traktor. Faktor-faktor ketrampilan tersebut berkaitan terhadap timbulnya kerusakan traktor, karena kurangnya pengetahuan tentang mesin traktor merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan traktor (2). ... | id |
