Pengaruh kemiringan dasar dan dinding saluran terhadap efisiensi penyaluran pada saluran tersier pasangan batu kali
Abstract
Produksi beras telah memperlihatkan kecenderungan menaik, dimana keberhasilan tersebut tidak dapat terlepas dari adanya sistim irigasi yang lancar. Data sementara menunjuk- kan bahwa kenaikan hasil padi yang diperoleh dari irigasi baru, yang sebelumnya sawah tadah hujan adalah 1 ton/ha. (Prabowo, D., 1978)
Sementara itu tingkat intensitas penggunaan air yang paling tinggi di usaha tani. Menurut suatu hasil penelitian biaya operasi dan pemeliharaan di jaringan tersier adalah tiga sampai lima kali besarnya dibandingkan di jaringan pri- mer. (Taylor, D.C., 1976)
Maka untuk meningkatkan efisiensi operasi dan pemeliharaan ialah dengan menggunakan saluran dilapis. Salah satu desain pembuatan saluran dilapis menurut Chow (1959) ialah faktor kemiringan dasar dan dinding saluran. Menurut Kraatz (1977) untuk saluran dilapis kemiringan dasar dapat dibuat lebih curam dan kemiringan dinding dapat dibuat lebih tegak. Sementara itu didalam pembangunan irigasi, ganti rugi tanah yang digunakan dalam pembangunan irigasi tersebut merupakan salah satu faktor penghambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penyaluran dan perbedaan tingkat efisiensi penyaluran dari 4 macam saluran yang diteliti. Saluran tersebut merupakan hasil kombinasi dari 2 perlakuan dari 2 parameter yang diteliti. Parameter tersebut ialah kemiringan dasar (i) dengan perlakuan i=0,001 dan i=0,0015 dan kemiringan dinding saluran (talud) dengan perlakuan talud 1:1 dan 1:2. ...