Show simple item record

dc.contributor.advisorNapitupulu, Asi H.
dc.contributor.advisorAtmakusuma, Juniar
dc.contributor.authorAdoe, Juan Permata
dc.date.accessioned2024-05-15T01:06:57Z
dc.date.available2024-05-15T01:06:57Z
dc.date.issued1981
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149712
dc.description.abstractSemakin bertambahnya jumlah penduduk Jakarta, maka tingkat kebutuhan akan konsumsi daging semakin meningkat. Dalam rangka pengadaan daging di DKI Jakarta, maka ternak- ternak potong (dapi dan Kerbau) didatangkan dari HTT, NTB, Bali, Jateng, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, Sula- wesi Utara, dan DI. Jogyakarta, dengan menggunakan jenis angkutan kapal laut, kereta api dan truk. Perkembangan perdagangan ternak potong didalam negeri antara Pelita I dan Pelita II terlihat semakin meningkat dimana persentase kenaikan rata-rata Pelita I 7,65 sedang- kan Pelita II 13,18%. Untuk tahun 1980, DKI Jakarta dijatah- kanternak dari luar Pulau Jawa dan Bali sebanyak 39,97% dan 60,13% dari dalam Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan tahun 1981 dijatahkan 51,20% dari luar Jawa dan Bali dan 48,80% dari Jawa dan Bali. Mengenai jumlah pemotongan ternak sapi dan kerbau untuk DKI Jakarta sebesar 66,83% dari total pemasuk- an, sehingga selisih vemasukan dan pemotongan rata-rata 464 ekor 66.464 dengan koefisien keragaman 27,09%. Pengangkutan ternak dengan kapal laut, dilakukan oleh Pelayaran Nasional Indonesia (PT.PELNI) dan Pelayaran Rakyat. PT.Pelni sejak tahun 1976-1979 daya angkut ternaknya hanya mencapai 8,31% (58.936 ekor) dari realisasi pengangkutan ternak melalui laut, sedangkan sisanya 91,69% (709.588 ekor) menggunakan pelayaran rakyat. Juga angkutan laut ini masih menggunakan kapal-kapal seba guna, dimana selain mengangkut cargo umum dan pasasi, dan melakukan perjalanan secara multi port system. Angkutan ternak yang menggunakan kereta api pada tahun 1980 melalui stasiun-stasiun muat seperti Stasiun Kalimas, Pasar Turi, Banat, Leces, Bojonegoro, Gubeng dan Cepu dengan tujuan stasiun bongkar Cipinang Jakarta. Jumlah ternek sapi dan kerbau yang masuk Ke jakarta dengan melalui kereta api adalah 13,09 (31.019 ekor), dimana dari Stasiun Kalimas 13.759 ekor (44,36%), Stasiun Babat 12.406 ekor (40%), stasiun Pasar Turi 4.414 ekor (14,23%) dan stasiun Leces, Bojonegoro, Stasiun Gubeng 440 ekor (1,41%). Angkutan motor/jalan raya yang digunakan adalah angkut- an truk. Pada tahun 1980 ternak yang masuk Ke Jakarta mela- lui angkutan truk sebesar 86,91%. Untuk ternak yang masuk melalui Pos hewan Ujung Menteng Jakarta Timur adalah 99.405 ekor yang merupakan 41,95% dari total pemasukan ternak ke- Jakarta, sedangkan 44,96 ternak masuk dari wilayah Jakar- ta Utara, Selatan, dan Barat…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSistem Pengangkutan Ternak Sapi dan Kerbau Dalam Rangka Pengadaan Daging di DKI Jakartaid
dc.titleSistem Pengangkutan Ternak Sapi dan Kerbau Dalam Rangka Pengadaan Daging di DKI Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record