dc.description.abstract | Dalam meningkatkan produksi pertanian salah satu aspek yang perlu ditekan serendah mungkin adalah masalah susut di waktu panenan. Besarnya susut yang disebabkan panenan yang terlambat yakni panenan yang dilakukan pada kadar air gabah sekitar 14 sampai 16 persen adalah 10 persen (DE PADUA, 1970).
Studi sistim mekanisasi panenan ini menggunakan pendekatan sistim dengan cara (a) pengumpulan data melalui survai lapang, (b) perhitungan matematis, dan (c) analisa ekonomi teknik. Jumlah responden sebanyak 40 orang petani.
Hasil survai menyatakan bahwa produksi tanaman padi adalah 39,11 sampai 40,89 kwintal per hektar, pendapatan Rp 322.754 sampai Rp 331.146, per hektar dan biaya produksi Rp 166.106 sampai Rp 167.734, per hektar.
Perkiraan kekurangan enerji untuk panenan padi didesa Ciherang sejak tahun 1977 sampai tahun 1991 adalah sebesar 53.089 KW-jam. Atas dasar kekurangan enerji untuk panenan padi ini maka dimungkinkan untuk introduksi alat-alat meka nis. | id |