| dc.description.abstract | Daging ikan cucut mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, terutama kandungan proteinnya yang mencapai 16 22%. Namun selama ini daging ikan cucut tersebut kurang banyak dimanfaatkan, padahal produksi ikan tersebut di In- donesia cukup besar.
Salah satu penghambat utama dalam pemanfaatan daging ikan cucut adalah bau pesing (tidak enak) yang berasal da- ri senyawa amoniak hasil degradasi senyawa urea yang ter- dapat pada dagingnya. Oleh sebab itu senyawa urea pada daging ikan cucut ini perlu dihilangkan, karena merupakan salah satu sumber amoniak.
Karena urea sifatnya mudah larut dalam air, maka per- lakuan pencucian dengan air dingin (bersuhu 5 10 °C) di- harapkan dapat mengurangi kadar urea dalam daging ikan cu- cut, sehingga bisa mengurangi bau pesing. Selanjutnya sa- lah satu cara untuk lebih meningkatkan pemanfaatan dan ni- lai tambah daging ikan cucut, dapat dilakukan dengan meng- olah dagingnya menjadi produk yang cukup populer dimasya- rakat, yaitu bakso. -
Dalam pembuatan bakso, umumnya tepung tapioka diguna- kan sebagai bahan pengikat. Banyaknya tepung tapioka yang ditambahkan ikut menentukan kekenyalan bakso yang dihasilkan. ... | id |