dc.description.abstract | Perkembangan mekanisasi pertanian dapat dilihat dari peningkatan kebutuhan akan alat-alat
mekanik untuk meningkatkan dan mempermudah hasil produksi pertanian. Misalnya adalah dalam
proses pemanenan tebu secara mekanis menggunakan mesin pemanen tebu, seperti sugarcane
harvester sebagai peralihan dari pemanenan tebu secara manual menggunakan golok atau sabit.
Perkembangan alsin pemanen tebu hanya ada pada pemanenan tebu skala besar karena membutuhkan
biaya operasional yang besar dan lahan yang luas dan rata. Telah dikembangkan mesin pemanen tebu
dalam proses pemanenan skala kecil menggunakan mesin pemanen tebu sederhana yang merupakan
hasil modifikasi dari mesin pemotong rumput gendong tipe BK-4310 merk Zenoah. Diharapkan
penggunaan mesin ini dapat dijangkau rakyat biasa, meringankan dan lebih efektif dalam pemanenan
tebu dibandingkan menggunakan golok atau sabit.
Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia haruslah menerapkan ergonomi dalam upaya
menciptakan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, dan produktivitas yang optimal. Dalam
pengoperasian sebuah mesin terdapat potensi bahaya kebisingan dan getaran bagi operator dan
lingkungan disekitarnya. Untuk mencegah hal tersebut dilakukan penelitian untuk menganalisis
tentang kebisingan dan getaran pada penggunaan mesin pemanen tebu yang digunakan dalam proses
memanen. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai tingkat kebisingan
dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin saat beroperasi dan mengetahui bagaimana cara mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat kebisingan dan getaran mekanis pada
mesin pemanen tebu serta mengetahui sebaran tingkat kebisingan yang ditimbulkannya. Mengetahui
batas pemakaian optimal mesin berdasarkan parameter kebisingan dan getaran mekanis sesuai standar
ketenagakerjaan yang sudah ada. Membandingkan data hasil analisa dan data subyektif dari dampak
penggunaan mesin pemanen tebu ini, sehingga mengetahui bagaimana pengendalian yang harus
dilakukan terhadap dampak tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Siswadi Soepardjo dan di kebun tebu
Cimahpar, Bogor pada bulan Maret – Juli 2012. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data
kebisingan dan getaran mekanis mesin, data kebisingan di lingkungan sekitar mesin, dan data
subyektif hasil wawancara. Pengukuran kebisingan dan getaran mekanis dilakukan pada dua
kecepatan putar motor yang berbeda. Pengukuran kebisingan dilakukan pada mesin dan telinga
operator, sedangkan pengukuran getaran dilakukan pada dudukan mesin dan batang pengendali.
Untuk kebisingan di lingkungan sekitar diambil dari titik yang beraturan dan menghasilkan sebuah
kontur. ... | id |