Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawati, Emmy
dc.contributor.authorIrmayanti, Reny
dc.date.accessioned2024-05-14T03:04:46Z
dc.date.available2024-05-14T03:04:46Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149549
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris yang mempunyai berbagai macam komoditas pertanian yang berpotensi untuk diekspor maupun untuk dikonsumsi di dalam negeri. Buah-buahan mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi dan umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, oleh karena itu mutu dan kesegaran buah perlu dipertahankan sehingga dapat menghasilkan nilai jual tinggi. Salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki prospek bisnis yang semakin cerah sehubungan dengan semakin terbukanya peluang pasar adalah buah alpukat. Alpukat (Persea americana, Mill) merupakan salah satu buah perishable commodities, yaitu komoditi yang mudah sekali rusak. Kerusakan dapat diakibatkan oleh kerusakan mekanis, fisiologis dan mikrobiologis, dimana kerusakan tersebut dapat mengurangi daya simpan buah. Pada prinsipnya ada tiga cara untuk memperpanjang daya simpan yaitu menunda proses kematangan, memperlambat penguapan dan respirasi, serta membunuh dan mencegah perkembangan mikroorganisme pembusuk. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah teknologi penyimpanan dingin dan juga pelapisan lilin, sehingga laju respirasi berlangsung lebih lambat dan dapat menunda proses kematangan. Penelitian yang menyatakan bahwa kombinasi pelilinan dan suhu untuk penyimpanan buah alpukat telah banyak dilakukan. Namun dari hasil penelitian tersebut belum dikembangkan model perubahan mutu yang dipengaruhi oleh suhu dan pelilinan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya penelitian yang dapat memprediksi respon mutu buah alpukat dengan kombinasi suhu dan konsentrasi pelilinan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui kombinasi optimum dari suhu dan pelilinan untuk memperpanjang umur simpan buah alpukat dapat digunakan metode gabungan antara metode statistika dan matematika yaitu metode respon permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan suhu dan pelilinan terhadap mutu simpan buah alpukat, serta menentukan kombinasi suhu dan pelilinan yang optimum untuk mutu simpan buah alpukat yang diharapkan. Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Response Surface Methodology (RSM) dengan menggunakan 2 variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan yaitu suhu yang dinotasikan dengan X1 dengan range suhu yang digunakan antara 8oC-18oC, dan konsentrasi pelilinan yang dinotasikan dengan X2 dengan range konsentrasi pelilinan yang digunakan antara 2% b/v-10% b/v. Variabel respon yang diamati adalah laju respirasi, susut bobot, total padatan terlarut, kekerasan kulit dan kekerasan daging. Persamaan RSM mencakup model orde pertama yaitu faktorial 22 ditambah ulangan pada perlakuan titik pusat (centre point), sehingga ada 5 perlakuan dengan 9 pengamatan. Pada persamaan model orde kedua digunakan model centre composite design (CDD) dengan menambah perlakuan 4 axialpoint pada nilai α = 1.414, sehingga secara total ada 8 perlakuan dengan 13 pengamatan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgriculture Technologyid
dc.subject.ddcMechanical and Biosystem Engineeringid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleOptimasi pelilinan dan suhu penyimpanan buah alpukat ( Persea americana, Mill) menggunakan response surface methodology (rsm)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordResponse surface methodologyid
dc.subject.keywordAvocadoid
dc.subject.keywordWaxing concentrationid
dc.subject.keywordStorange temperaturid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record