dc.description.abstract | Swasembada hasil pertanian, terutama tanaman pangan dapat dicapai dengan melaksanakan "Panca Usaha Tani" dan perluasan areal tanam secara optimum dan seimbang. Feranan irigasi sangat mempengaruhi usaha tersebut diatas.
Suatu sistim irigasi yang baik dipengaruhi oleh dua aspek, antara lain: jaringan irigasi yang meliputi jaringan utama sampai jaringan pada tingkat usaha tani (jaringan tersier) serta aspek pengelolaan dan cara pemberian air. Salah satu usaha untuk pemenuhan maksud diatas, maka diada kan suatu pilot percontohan sistim irigasi pada tingkat usaha tani yang berlokasi di desa Sindon dan Ngesrep, daerah irigasi Watuleter, Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini bertujuan menetapkan kebutuhan air irigasi sesuai dengan pola tanam yang ada dan perancangan kapasitas dan dimensi saluran tersier dengan pelapisan dari bahan GRC (Glassfibre Reinforced Concrete) pada pilot percontohan petak tersier tersebut diatas.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pola tanam yang umum pada daerah "Sindon-Ngesrep" adalah Padi 1 Padi 2 Bera dengan periode tanam mulai bulan Oktober s/d Juli.
Perhitungan kebutuhan air irigasi pada petak sawah didasarkan kepada persen alju pengusahaan lahan pada tahap pengolahan atau fase pertumbuhan tertentu dalam suatu periode pengairan (setengah bulanan) sesuai dengan pola tanam Padi i Padi 2 Bera. ... | id |