Pemanfaatan kotoran ayam dan sampai kota sebagai sumber energi gas bio
View/ Open
Date
1982Author
Subagio, Sadar Antonnomy
Purwadaria, Hadi Karia
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia sebagai negara penghasil minyak bumi giat menyebar luaskan program penghematan energi yaitu diversifikasi sumber energi, konservasi energi minyak, indeksa si sumber-sumber energi alternatif dan intensifikasi penggunaan sumber energi daur-ulang (renewable). Usaha yang dapat dilakukan dengan segera adalah diversifikasi dan konservasi yang didukung oleh banyaknya potensi energi surya, salah satunya adalah limbah nabati dan hewani. Dalam kaitan dengan tersebut di atas, maka sesuai dengan Keppres 50/80 yang menentukan ternak ayam sebagai ternak rakyat, akan terdapat 1868 unit peternakan ayam petelur di Indonesia pada tahun 1983. Suatu jumlah yang relatip besar apabila dimanfaatkan energinya.
Penelitian ini bertujuan 1) mencari komposisi bahan pembentuk gas bio dari kotoran ayam dan sampah kota yang efisien dan efektif, 2) melakukan pengamatan jumlah gas efektif yang dapat digunakan sebagai sumber panas untuk memasak, dan 3) mempelajari kelayakan alat pembangkit gas bio tipe drum, secara teknis dan ekonomis untuk dikembang kan dan diterapkan bagi peternak ayam petelur.
Disain alat pembangkit gas bio yang dibuat adalah tipe drum, terdiri atas dua bagian yaitu pencerna (digester)
dan penampung gas. Sedangkan kompor yang dipergunakan untuk membakar (menguji) gas bio yang dihasilkan adalah kompor gas sederhana dan kompor gas tipe Ogem yang banyak ter dapat di pasaran.
Penelitian dilakukan di Pesantren Darul Fallah, Ciam- pea Bogor, mulai Januari 1982 sampai Juni 1982. Percobaan mempergunakan campuran kotoran ayam dan sampah pasar dengan perbandingan 10, 11, dan 1: 2.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil optimum diperoleh dari campuran kotoran ayam dan sampah dengan perbandingan 1: 2 mulai dapat dibakar pada hari ke 8 sejak pengisian awal, dengan produksi sekitar 194 liter gas/unit/
hari setelah hari ke 18 sejak pengisian awal, dengan pengumpanan 1,7 kg kotoran ayam dan 3,4 kg sampah serta 8,3 kg
air per hari. Untuk mendapatkan kalor efektif setara dengan 1 liter minyak tanah per hari, diperlukan 4 unit alat
pembangkit gas bio dengan harga kalor efektif sebesar
Po 53, per 1000 Kcal.