Rancangan pintu air pada saluran kuarter di daerah pasang surut unit penelitian umpan balik pengaturan tata air dan pertanian, delta upang, sub P4S Sumatera Selatan
Abstract
Diduga bahwa luas daerah pasang surut (di luar Irian Jaya) adalah 20% dari seluruh luas Indonesia dan 18% dari luas daerah pasang surut merupakan daerah yang potensil untuk lahan pertanian (Roesdi dan Soemangat, 1981).
Masalah yang dihadapi di daerah pasang surut khususnya di UPT Delta Upang adalah pengaturan kebutuhan air bagi tanaman dari saluran.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang pintu air yang dapat mengatur kebutuhan air bagi tanaman sehing ga faktor air yang dinilai sebagai salah satu faktor pembatas dapat diatasi, sehingga didapatkan pola intensitas tanaman yang semaksimal mungkin.
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 11 September hingga 11 Oktober 1981.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bobot isi tanah pada kedalaman O 1.0 cm = 0.28 gr/cc, - 10 - 20 cm = 0.80 gr/cc, 20 30 cm = 0.82 gr/cc dan 30 40 cm 0.78 gr/cc. - -
Tingkat porositas tanah pada kedalaman O 10 cm = - 82.51%, 10 20 cm 70.00%, 20 30 cm = 19.07% dan
30 40 cm 18.07%.
Permeabilitas tanah pada kedalaman O 10 cm adalah 17.30 cm/jam (cepat), 10 dang), 20 30 - - - 20 cm adalah 3.35 cm/jam (se 30 cm adalah 0.11 cm/jam (sangat lambat) dan 40 cm adalah 0.93 cm/jam (agak lambat).
Hubungan antara pasang di saluran kuarter (H) dan ambang Musi (H) dihitung dari permukaan laut dinyatakan m dengan persamaan : H = 0.897Hm- 1.012.
Hubungan antara kecepatan aliran (m/dt) dan tinggi pasang di saluran kuarter (dihitung dari dasar saluran) dinyatakan dengan persamaan : V = (0.0004) (H)1.48.
Perlakuan pembendungan dalam mengatur muka air tanah akan mengakibatkan naiknya muka air tanah.
Perhitungan rancangan pintu air didasarkan pada kecepatan aliran pada bulan-bulan defisit air dengan meng gunakan kecepatan aliran sebesar 0.1.1 m/dt.
Pintu terbuat dari kayu Balam Seminai (Palaquium redleyi K. et G) dengan dimensi tinggi 0.35 m, lebar = 0.6 m dan tebal = 0.04 m. Jarak titik berat pintu ke tanggul 0.59 m dan pusat gaya pada 0.61 m dari tanggul. :
Agar pintu dapat tahan lama, maka secara periodik engsel pintu harus diberi pelumas untuk menghindarkan korosi.