| dc.description.abstract | Salah satu kebijaksanaan untuk menjaga stabilitas penggunaan bahan bakar minyak domestik adalah melalui diversifikasi sumber energi, termasuk di antaranya penggunaan etanol sebagai alternatip bahan bakar cair.
Etanol bisa didapatkan dari fermentasi glukosa. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan mesin fermentor, baik dalam skala "pilot plant" maupun skala komersial.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keseimbangan energi dan massa dari proses sterilisasi dan fermentasi pada mesin fermentor tipe "batch".
Dari analisa keseimbangan energi diketahui energi minyak tanah yang disuplai 362593.84 kkal/jam. Efisiensi boiler 67.6% sehingga energi boiler 245113.44 kkal/jam. Energi panas yang masuk ke dalam sistim alat berasal dari uap 239677.2 kkal/jam. Energi panas untuk sterilisasi medium 3081.6 kkal/jam, energi panas yang keluar bersama kondensat 145.4 kkal/jam dan energi panas yang hilang karena konveksi dan radiasi masing-masing 209.72 kkal/jam dan 331.35 kkal/jam. Energi panas untuk pema- nasan alat dan perlengkapannya 235909.13 kkal/jam dan energi yang hilang melalui pipa 3719.76 kkal/jam. Energi panas uap yang masuk ke dalam sistim alat 239677.20 kkal/ jam sedang energi panas dari boiler 245113.44. kkal/jam, sehingga efisiensi termal alat 97.8 %.
Dari analisa keseimbangan massa secara teoritis, untuk 12.84 kg glukosa dapat diperoleh 6.56 kg etanol dan 6.28 kg CO2. Dari hasil percobaan diperoleh persentase recovery sebesar 60 %.
Dari kombinasi beberapa perlakuan aerasi dan agitasi, ternyata produk fermentasi tidak berbeda nyata dalam keragaman kadar alkohol dan kadar gulanya. Untuk proses fermentasi alkohol di dalam fermentor, tidak perlu bersamaan dilakukan agitasi dan aerasi dalam : medium fermentasi, sehingga dapat menghemat biaya operasionil. | id |
