Parameter mutu terukur dan hubungannya dengan mutu preferensi konsumen terhadap tingkat kematangan buah alpukat (Persea Americana, Mill)
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam komoditas pertanian yang berpotensi untuk dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor, salah satunya adalah buah alpukat. Sifat buah alpukat yang klimaterik, dimana pematangan terjadi setelah proses pemetikan, menjadi salah satu kendala dalam menentukan mutu kematangan buah alpukat siap konsumsi segar yang sesuai dengan preferensi konsumen. Kurangnya data mutu yang terukur secara kuantitatif seperti kekerasan, total padatan terlarut, kadar lemak, warna kulit buah yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk menyatakan mutu alpukat konsumsi segar yang sesuai dengan preferensi konsumen, menjadi dorongan untuk melakukan penelitian yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan paramater mutu terukur dengan mutu hasil uji organoleptik dalam menentukan mutu buah alpukat yang sesuai dengan preferensi konsumen.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga varietas alpukat yaitu panjang, lonjong dan bundar sesuai dengan perlakuan suhu ruang dan suhu 15°C untuk penyimpanan. Parameter mutu yang diukur adalah laju respirasi, susut bobot, kekerasan, warna, TPT, kadar air, kadar lemak, uji organoleptik yang dilakukan adalah kekerasan, warna daging, penampakan visual dan rasa. Uji organoleptik digunakan untuk menghubungkan hasil pengukuran parameter-parameter mutu tersebut dengan preferensi konsumen terhadap tingkat kematangan alpukat siap dikonsumsi segar yang disukai, dengan menggunakan panelis tak terlatih sebanyak 15 orang. Hasil pengukuran diolah menggunakan software SAS dengan p-value sebesar > 5%.