Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhardiyanto, Herry
dc.contributor.authorSavsavubun, Chrisye Maria Esakti
dc.date.accessioned2024-05-08T02:37:05Z
dc.date.available2024-05-08T02:37:05Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149021
dc.description.abstractKentang merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang dikonsumsi umbinya. Kentang dapat dibudidayakan secara aeroponik. Daerah yang cocok untuk budidaya kentang adalah dataran tinggi dengan ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut. Tingginya kandungan karbohidrat pada kentang menyebabkan kentang dikenal sebagai bahan pangan yang dapat mensubtitusi bahan pangan karbohidrat lain yang berasal dari jagung, beras dan gandum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi irigasi pada aeroponik untuk budidaya tanaman kentang, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi irigasi pada aeroponik untuk budidaya tanaman kentang dan mengetahui karakteristik nozzle pada aeroponik untuk budidaya tanaman kentang. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapang Leuwikopo, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Secara geografi terletak pada 6° LS dan 107° BT dan 250 m dpl Alatyang digunakan adalah weather station untuk mengukur radiasi matahari, suhu, kecepatan angin dan kelembaban relatif Pengukuran dilakukan selama 4 Minggu yang dimulai pada 19 hari setelah tanam (HST). Kentang yang digunakan adalah kentang Granola. Pengamatan yang dilakukan meliputi radiasi matahari, suhu di dalam rumah tanaman, kelembaban relatif (RH), kecepatan angin di dalam rumah tanaman, dan nilai Leaf Area Indeks (LAI) selama 4 Minggu yaitu pada 19 HST, 26 HST, 33 HST dan 40 HST. Efisiensi yang diperoleh pada penelitian ini adalah 7.1%, 51.35%, 97.72% dan 20.1%. Hal ini disebabkan karena adanya penyumbatan pada nozzle sehingga air dan nutrisi yang diperoleh tanaman kentang tidak merata. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi efisiensi pada aeroponik untuk budidaya tanaman kentang yaitu air yang diserap oleh akar tanaman dan air yang masuk ke boks aeroponik. Suhu, kelembaban relatif (RH), radiasi matahari dan kecepatan angin adalah faktor-faktor yang mempengaruhi air yang diserap oleh akar tanaman sedangkan air yang masuk ke boks aeroponik dipengaruhi oleh durasi penyemprotan, kebocoran pada boks aeroponik dan penyumbatan pada nozzle. Nozzle adalah salah satu alat aeroponik yang berperan penting dalam sistem irigasi. Nozzle berfungsi memecahkan fluida air menjadi partikel air yang lebih kecil dengan jalan membenturkan. Tujuannya agar air dan unsur hara yang diperoleh tanaman efisien dan merata. Nozzle yang digunakan pada penelitian memiliki panjang 2 cm, diameter 0.2 mm dan diameter pancaran 2.4 m. Suhu yang diperoleh di dalam rumah tanaman berkisar antara 23.1 °C hingga 34.7 °C sedangakan RH yang diperoleh di dalam rumah tanaman berkisar antara 56% hingga 97% dan radiasi matahari di dalam rumah tanaman 3.85 mm/ hari hingga 21.13 mm/ hari. Rata-rata kecepatan angin yang diperoleh adalah 0 m/s. Hal ini karena pengukuran dilakukan di dalam rumah tanaman….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Technologyid
dc.subject.ddcMechanical and Biosystem Engineeringid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleEfisiensi irigasi pada sistem aeroponik di dalam rumah tanaman untuk budidaya tanaman kentang pada fase vegetatifid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPotatoid
dc.subject.keywordAeroponicsid
dc.subject.keywordEfficiencyid
dc.subject.keywordNozzleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record