Pengaruh pemberian air secara terputus - putus dan cara pemberantasan gulma terhadap kebutuhan air dan hasil padi di D.I. Amotowo, Kabupaten Kendari Propinsi Dati I Sulawesi Tenggara
Abstract
Pada umumnya penggunaan air untuk budidaya tanaman padi tidak tepat, sehingga menimbulkan masalah kekurangan air. Salah satu cara untuk menanggulanginya ialah dengan metoda pemberian air secara terputus-putus. Akibat dari metoda ini ialah kemungkinan timbulnya gulma pada saat pemberian air di- hentikan. Penelitian yang dilaksanakan di D.I. Amotowo, Ka- bupaten Kendari bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberi- an air secara terputus-putus dan cara pemberantasan gulma terhadap kebutuhan air dan hasil padi serta menentukan kom- binasi perlakuan yang paling efisien pemberian airnya untuk menghasilkan gabah kering.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kebutuhan air pa- ling besar ialah pada perlakuan normal (diairi terus-menerus yaitu sebesar 876.6 mm, kebutuhan air paling kecil ialah pada perlakuan azb₁ (intermittent 10 hari, penyiangan dengan lan- dak) yaitu sebesar 765.1 mm atau 87.3 persen terhadap perla- kuan normal.
Perlakuan a2b (intermittent 7 hari, penyiangan dengan landak) memberikan hasil padi paling besar yaitu 5.38 ton ga- bah kering giling (gkg) per hektar, karena pada perlakuan ini ...