dc.description.abstract | Jagung merupakan salah satu bahan makanan utama yang paling unggul dalam kadar energi dan ia merupakan salah sa- tız bahan makanan utama dalam ransum ternak, penggunaannya dalam ransum umumnya 40 - 55 persen.
Penelitian ini mencoba mengungkap sedikit tentang kua- litas nutrisi dari berbagai varietas jagung hibrida yang masuk ke Indonesia, termasuk salah satu hasil dari Institut Pertanian Bogor dan juga jagung unggul non-hibrida hasil Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor.
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bo- gor, pada tanggal 6 Desember 1987 sampai dengan 14 Pebruari 1988.
Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus "rat" betina strain "Wistar Albino LMR" masa lepas sapih umur 30 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tiga kelompok bobot badan dan masing-masing anggota kelompok diberi perlakuan menurut ransum yang dicobakan yaitu ransum yang mengandung jagung bersari bebas Kalingga, ransum yang mengandung jagung hib- rida C-l, ransum yang mengandung jagung hibrida Pioneer-2, ransum yang mengandung jagung hibrida CP-1, ransum yang mengandung jagung hibrida IPB-4 yang masing-masing merupa- kan perlakuan dari R1, R2, R3, R4 dan R5. Untuk mengeta hui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Duncan. Hasil percobaan dengan penggunaan ransum perlakuan
R1, R2, R3, R4 dan R5, Berdasarkan sidik ragam tidak me
nunjukkan perbedaan yang nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum. Namun jika ditinjau dari rata-rata produksi (ton/ha), harga benih sebar per kg, umur panen, ketahanan terhadap bulai dan efisiensi penggunaan makanan, maka jagung ber sari bebas Kalingga adalah jagung terbaik. | id |