Substitusi protein sel tunggal pruteen dengan tepung ikan dalam ransum ayam petelur pengaruhnya terhadap beberapa organ tubuh
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bo- gor. Waktu selama 72 minggu, dimulai dari tanggal 10 Juli 1984 dan berakhir tanggal 26 November 1985.
Tujuannya adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian Pru- teen dalam ransum ayam petelur terhadap beberapa organ tu- buh.
Materi penelitian terdiri atas 240 ekor ayam umur se- hari, strain Super Harco, berkelamin betina. Ransum pene- litian disusun sendiri, terbagi ke dalam enam macam perla- kuan. Tiap ransum perlakuan berbeda kadar Pruteennya, ya- itu 0, 3, 6, 9, 12 dan 15% (R1, R2, R3, R4, R59 R6).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Pengaruh perlakuan ter- hadap bobot beberapa organ tubuh dipelajari dengan Analisis Peragam (Covariance). Parameter yang diukur adalah bobot tubuh kosong, bobot hati, jantung, ginjal, limpa, thyroid, proventrikulus dan empedal. Pemeriksaan histopatologis be- berapa organ tubuh dilakukan di Laboratorium Patologi, Fa- kultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh pembe- rian Pruteen terhadap bobot hati, ginjal, limpa, thyroid, proventrikulus dan empedal tidak nyata. Namun ada kecende- rungan bobot limpa, proventrikulus dan empedal perlakuan Pruteen relatif lebih tinggi dari pada perlakuan kontrol. Nilai rataan bobot hati, ginjal dan thyroid semua perlakuan bervariasi. Pengaruh pemberian Pruteen sampai kadar 15% dalam ransum terhadap bobot jantung sangat nyata (P0.01). Rataan bobot jantung cenderung semakin tinggi dengan pening- katan pemberian Pruteen.
Secara makroskopis pemberian Pruteen sampai kadar 15% dalam ransum tidak menyebabkan penyimpangan yang berarti pada parameter yang diukur. Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis didapatkan perlemakan yang tidak fisiologis terutama pada sel hati dan jantung ayam yang mendapat ran- sum Pryteen diatas 9%. Hal tersebut ditandai dengan adanya vakuol lemak yang semakin banyak dengan peningkatan pemberi- an Pruteen dalam ransum.