Protein sel tunggal " Pruteen " sebagai bahan pengganti bungkil kacang dalam ransum ayam petelur umur 53 sampai 72 minggu terhadap kualitas telur
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutri- si dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 20 minggu dimulai dari tanggal 28 April 1987 sampai 15 September 1987. Tujuan peneli- tian ini adalah untuk mengetahui pengaruh protein sel tunggal Pruteen sebagai bahan pengganti bungkil ka- cang kedele dalam ransum ayam petelur umur 53 sampai 72 minggu terhadap kualitas telur.
Penelitian menggunakan 240 ekor anak ayam petelur galur Super Harco. Perlakuan yang diberikan terdiri dari enam macam, yaitu: Ro sebagai kontrol, R3 (3% Pruteen dalam ransum), Rg (6% Pruteen dalam ránsum), Ro (9% Pruteen dalam ransum), R12 (12% Pruteen dalam ránsum) dan R₁ (15% Pruteen dalam ransum). Rancang- an yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Data yang diperoleh diolah dengan analisis sidik ragam dan Uji Jarak Duncan untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan terhadap parameter yang diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pruteen dengan berbagai tingkat pemberian dalam ransum tidak berbeda nyata terhadap tebal kerabang, nilai warna kuning te- lur dan "Haugh Unit" telur. Pada semua taraf pemberi- an Pruteen dalam ransum, rataan tebal kerabang telur lebih rendah daripada kontrol. Pada semua taraf pem- berian Pruteen dalam ransum, rataan nilai warna kuning telur lebih tinggi daripada kontrol, kecuali perlakuan 15 persen Pruteen. Pada semua taraf pemberian Pruteen dalam ransum, rataan "Haugh Unit" telur lebih tinggi daripada kontrol, kecuali untuk perlakuan 12 dan 15 persen Pruteen.
Berdasarkan analisis sidik ragam, ternyata ransum perlakuan dengan berbagai tingkat pemberian Pruteen dalam ransum sampai 15 persen nyata berpengaruh terhadap persentase telur ukuran besar (P0.05). Uji jarak Duncan memperlihatkan, bahwa persentase telur ukuran besar dengan pemberian 15 persen Pruteen sangat nyata...